RADAR MAGELANG – Harga telur dan daging ayam di pasaran Purworejo kompak alias sama-sama tinggi. Sejumlah pedagang menyebut tingginya harga kedua komoditi tersebut sudah terjadi sejak usai lebaran.
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Baledono Purworejo Sugiyono, 48, menuturkan, saat ini harga daging ayam Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram (kg). “Biasanya Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu,” katanya Selasa (6/6).
Biasanya, dia memasok ayam dari Magelang dan Purworejo. “Kalau harganya tidak tinggi biasanya nyetok 100 ekor tapi sekarang 50-70 ekor saja per hari. Alhamdulillah selalu habis, tapi ya omzetnya turun,” ungkap pedagang yang sudah berjualan selama 20 tahun itu.
Para pembeli juga banyak yang mengeluh karena harga tidak turun-turun. Apalagi, banyak pelanggan yang juga pedagang rumah makan. “Mereka juga pasti memikirkan untung rugi,” katanya.
Sama halnya dengan harga daging, harga telur ayam juga tinggi sejak usai lebaran. “Harganya dikisaran Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu. Naik turunnya segitu, yang jelas harganya tinggi,” sebut salah satu penjaga kios telur di Pasar Baledono Aan.
Kepala Bidang Perizinan Bahan Pokok Penting dan Kemetrologian (Perbamet), Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Purworejo Winanto mengatakan, awetnya harga telur yang tinggi karena sejumlah faktor.
Di antaranya, karena pada saat peralihan musim panas beberapa waktu lalu produksi jagung menurun sehingga berpengaruh pada harga telur. Mengingat, jagung menjadi salah satu pakan utama ayam petelur.
Di samping itu, berbarengan dengan pemberian bantuan oleh pemerintah lewat Bulog sehingga permintaan pasar tinggi. Pihaknya, kata dia, akan mulai dari menekan harga jagung terlebih dahulu dengan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo. “Harapannya, dengan harga jagung turun, harga pakan ayam jadi turun, sehingga berpengaruh pada harga telur,” tandasnya. (han/pra/sat)