Neutron Yogyakarta

Kembangkan Area TKL Ecopark untuk Investasi

Kembangkan Area TKL Ecopark untuk Investasi
RAMAI: Dengan mengusung konsep wisata keluarga, TKL Ecopark bakal terus berbenah. Bahkan, destinasi wisata ini masuk dalam rencana pengembangan kawasan strategis Kota Magelang.(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang telah memetakan delapan kawasan strategis di wilayahnya. Satu di antaranya Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark. Ada tiga rencana investasi pengembangan lahan di area TKL Ecopark. Rencana itulah yang membuat Kota Magelang masuk tujuh besar finalis Investment Challenge (IC) 2023 yang diinisiasi oleh Koridor Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jateng.

Analis Kebijakan, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang Amalia Ila Diastri menuturkan, ada tiga rencana pengembangan di area TKL Ecopark yang dimasukkan ke dalam proposal. Yakni pengembangan area kuliner (culinary park) di lahan seluas 6.500 meter persegi dengan nilai investasi sebesar Rp 9,5 miliar.

Kemudian, pengembangan area wisata air (wave pool waterpark) di lahan seluas 4.430 meter persegi dan nilai investasi sebesar Rp 9,6 miliar. Serta pengembangan area perkemahan (glamping and executive guest house) di lahan seluas 7.650 meter persegi. “Dengan nilai investasi sebesar Rp 3,7 miliar,” terangnya, Rabu (7/6).

Kepala DPMPTSP Kota Magelang Khudhoifah menjelaskan, TKL Ecopark ini diangkat menjadi proyek unggulan investasi sebab merupakan satu objek wisata taman buatan kebanggaan Kota Magelang. Terlebih, TKL Ecopark memiliki kekayaan visual dan keunikan lanskap di sekelilingnya.

Selain itu, terdapat lebih dari 128 jenis koleksi tanaman atau pohon langka tertanam dan terpelihara dengan baik di dalam TKL Ecopark. Adapun Proposal Investment Project Ready To Offer (IPRO) Kota Magelang yang diajukan ke tim panelis berjudul ‘Transformasi TKL Ecopark Kota Magelang’.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Magelang Chrisatrya Yonas Nusantrawan Bolla menyampaikan, ada tiga pernyataan komitmen pro investasi Kota Magelang. Pertama, Lahan di area TKL Ecopark merupakan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang.

Kedua, pemkot telah melaksanakan proses penyelesaian administrasi sebagian aset yang belum bersertifikat sejak tahun 2022 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. “Dan ketiga, pemkot akan melakukan pengamanan aset atau barang milik daerah baik secara fisik, administrasi, maupun hukum terhadap aset lahan di area TKL Ecopark,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Jateng Gunawan menilai, TKL Ecopark sangat menarik dan berpotensi menjadi destinasi unggulan. Tidak hanya sebagai objek wisata, tetapi juga memiliki manfaat bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Dengan pengelolaan yang profesional, kedatangan investor, dan dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan TKL Ecopark menjadi destinasi membanggakan dan maju. Terlebih, daerah tersebut dekat dengan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Candi Borobudur.

Dia menyebut, ketika TKL Ecopark menjadi tempat yang bagus, nanti bisa menjadi bagian dari agenda wisata. “Orang lihat Candi Borobudur bisa sekaligus lihat TKL Ecopark. Bisa jadi tempat menginap. Maka perlu kemitraan karena memahami turis mau kemana dan keinginannya,” imbuh Gunawan.

Dia menambahkan, ajang IC 2023 ini bertujuan untuk memetakan dan menggali potensi proyek investasi Jawa Tengah, yang merupakan sektor ekonomi unggulan daerah. Selain itu, memberikan pendampingan dan pembinaan proyek investasi unggulan daerah agar menjadi proyek investasi clean and clear.

Dengan begitu, lanjut dia, siap dipromosikan kepada investor. Termasuk TKL Ecopark. “IC juga mempromosikan proyek hasil IC pada berbagai forum investasi baik di dalam maupun di luar negeri,” beber Gunawan. (aya/bah/sat)

Lainnya