Neutron Yogyakarta

Kembangkan Wisata Berkelanjutan Berbasis Budaya Lokal

Kembangkan Wisata Berkelanjutan Berbasis Budaya Lokal
CERAH: Pengunjung memadati kawasan Terasering Sitegong. Mulai dari berswafoto hingga menikmati sajian makanan yang ada di sana.(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang mendorong pengembangan wisata berkelanjutan di wilayahnya. Saat ini, peningkatan jumlah kunjungan dalam konteks pariwisata konvensional memang menjadi hal yang utama. Karena bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto mengatakan, momentum kebangkitan pariwisata pasca pandemi ini hendaknya bisa dibarengi dengan pembangunan yang berkelanjutan. Baik secara ekologis maupun sosial budaya.

Dia menuturkan, tidak sedikit para pegiat pariwisata yang memanfaatkan momen ini dengan berlomba-lomba meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan maupun tamu. Bahkan, banyak juga tempat-tempat wisata baru bermunculan pasca pandemi ini. Demi memanfaatkan peluang yang ada.

Menurutnya, pariwisata berkelanjutan sama pentingnya dengan keberlanjutan ekonomi. Hal inilah yang membedakan pariwisata berkelanjutan dengan konvensional. Yang mana dalam pariwisata konvensional, pariwisata hanya dipandang sebagai industri. “Karena itu, pariwisata hanya digunakan sebagai instrumen untuk meningkatkan perekonomian,” kata Adi, Selasa (6/6).

Sedangkan pariwisata berkelanjutan dipandang sebagai bagian dari hak asasi manusia. Artinya lebih dari sekadar memberikan manfaat ekonomi. Melainkan mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.

Terlebih, menjaga proses ekologi, melestarikan warisan alam, serta keanekaragaman hayati merupakan sebuah keharusan. “Budaya dengan kearifan lokal wajib dihormati dan nilai-nilai tradisional mereka wajib pula untuk dilestarikan,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Adi, Pemkab Magelang terus mendorong pengembangan kepariwisataan berkelanjutan dengan berbasis kebudayaan lokal. Yang sesuai dengan perencanaan pembangunan daerah. Dengan begitu akan terpelihara pelestarian nilai-nilai budaya lokal (kearifan lokal), di destinasi wisata.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein menyampaikan, pariwisata dikembangkan supaya mampu mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Namun, perlu dilakukan upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola wisatanya.

Dia menyebut, di Kabupaten Magelang ada lebih dari 230 daya tarik wisata (DTW). Sebanyak 80-an merupakan wisata alam dan selebihnya buatan maupun budaya. Selain itu, dengan peluang yang dimiliki, Husein berharap, para pegiat wisata bisa bersama-sama menopang bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Atraksi budaya kita dorong. Ada beberapa sanggar yang sudah layak untuk menjadi sajian atraksi budaya,” jelasnya. (aya/bah/sat)

Lainnya