Neutron Yogyakarta

Gajah Borobudur Dipadah ke Jogja dan Semarang

Gajah Borobudur Dipadah ke Jogja dan Semarang
TRANSLOKASI: Salah satu gajah bernama Eca ini dipindah ke Gembira Loka Zoo bersama dua gajah lainnya, Endra dan Lisi pada Rabu (14/6/23). Sedangkan Bona dan Zella telah dipindah ke Semarang Zoo pada Selasa (13/6/23).(NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA)

RADAR MAGALANG – Sebanyak lima ekor gajah Sumatra yang berada di kompleks Candi Borobudur, akhirnya menghuni habitat baru. Dua di antaranya dihibahkan ke PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo dan tiga lainnya ke Gembira Loka Zoo, Jogja. Proses pemindahan atau translokasi tersebut dilakukan secara bertahap pada Selasa (13/6) dan Rabu (14/6).

Selama ini, kelima gajah itu dirawat oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.Pemberian hibah satwa gajah ini merupakan bentuk dukungan PT TWC sebagai upaya konservasi satwa yang dilindungi oleh negara.

General Manager TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, sebagai satwa yang dilindungi, satwa gajah harus dikonservasi. Translokasi ini baru dilakukan karena adanya permintaan untuk melengkapi koleksi satwa dari Semarang Zoo maupun Gembira Loka Zoo ke BKSDA Jawa Tengah. Sebanyak dua ekor gajah sudah disetujui untuk dihibah ke Semarang Zoo. “Kemarin (Selasa, Red) kami lakukan translokasi gajah bernama Bona dan Zella, dari Borobudur ke Semarang Zoo,” ujarnya di Marga Utama, kompleks Candi Borobudur, Rabu (14/6/23).

Baca Juga: Sensasi Makan Tengkleng dengan Daging Melimpah di Kedai Tengkleng Gajah

Sedangkan tiga ekor gajah bernama Endra, Eca, dan Lisi ditranslokasi ke Gembira Loka Zoo pada Rabu (14/6/23). Kelima ekor gajah ini sudah bertahun-tahun menghuni kompleks Candi Borobudur serta menjadi bagian dari keluarga PT TWC unit Borobudur. Segenap manajemen PT TWC pun merasa kehilangan dengan adanya translokasi tersebut.

Bahkan, gajah bernama Zella sudah berada di sana sejam 1991 yang merupakan pemberian dari Presiden Soeharto. Untuk Lisi merupakan hibah dari Way Kambas dan sudah tinggal di sana sejak 1992. Begitu pula dengan Eca dan Bona yang sudah di sana sejak 1999. Sedangkan Endra merupakan hibah dari BKSDA (Seruling Emas) pada 2012.

Jamaludin menuturkan, TWC memang menerima seekor gajah yang diberi nama Zella dari Presiden Soeharto. Hal itu berkaitan dengan adanya relief gajah di Candi Borobudur. “Jadi, ada relevansinya. Hal ini sebagai pelengkap destinasi dan atraksi di Candi Borobudur karena ada dalam cerita reliefnya,” jelas dia.

Baca Juga: Gajah Kembar dan Putri Sindu Jadi Jawara

Proses penghibahan satwa gajah dari Presiden Soeharto ini harus melalui beberapa tahapan. Satu di antaranya, penerima harus memiliki Lembaga Konservasi (LK). Semula, TWC memang belum memiliki LK. Barulah diupayakan agar TWC sebagai entitas yang diperbolehkan merawat dan mengonservasi satwa yang dilindungi tersebut.

Dia menyebut, selama lebih dari 30 tahun ini, para gajah berada di kompleks Candi Borobudur sebagai bagian dari atraksi. Tetapi, dalam perkembangannya, ada pula safari ke luar kompleks candi sebagai tambahan aktivitas wisatawan dengan menaiki gajah. Termasuk melewati sungai dan area sawah.

Selama ini, dia menyebut, biaya operasional bagi kelima gajah rata-rata mencapai Rp 28 juta per bulan. Karena rumput yang dimakan, didatangkan dari Kaliangkrik, Magelang dan Boyolali. Begitu pula dengan suplemen serta makanan tambahan berupa buah-buahan seperti nanas, wortel, dan mentimun. Ditambah dengan perawatan kesehatan rutin dari dokter hewan.

Baca Juga: Fabian Tenggelam di DAM Mrican, SAR Gabungan Susuri Sungai Gajah Wong

Sementara itu, pawang gajah bernama Winarto, 56 mengatakan, masing-masing gajah memiliki usia yang beda-beda. Zella berumur 40 tahun, Bona 38 tahun, Lisi 36 tahun, Eca 36 tahun, dan Endra 30 tahun. Selama ini, kebutuhan kelima satwa gajah terpenuhi dengan baik. Sebelum ditranslokasi, para gajah dinyatakan sehat oleh dokter hewan.

Kepergian lima gajah tersebut, membuat enam pawang merasa kehilangan dan sedih. Termasuk dirinya. “Kemarin waktu proses evakuasi, mereka (pawang) datang. Teman-teman hanya berharap gajahnya nanti di luar Candi Borobudur bisa sejahtera, sehat, dan kebutuhannya terpenuhi,” ucapnya. (aya/bah/sat)

Lainnya

Exit mobile version