RADAR MAGELANG – Sebanyak 1.200 sivitas akademika Universitas Tidar (Untidar) mengikuti pelatihan Digital Entrepeneurship Academy (DEA) di GKU dr HR Suparsono, Jumat (16/6/23). Pelatihan ini merupakan kali ketiga yang diadakan Untidar dengan menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
Pelatihan bertajuk ‘Pemanfaatan Google Ads dan Google Anaylitics dalam Penjualan Online’ ini tidak hanya diikuti mahasiswa saja, tapi juga dosen dan tenaga kependidikan. Hal ini sebagai wujud komitmen Untidar untuk memberikan wawasan kewirausahaan kepada mahasiswanya.
Menurut Kepala Sub Pokja Digital Entrepreneurship Academy, Kominfo Emyana Ruth Erita Sirait, pengembangan kewirausahaan digital sangatlah penting karena usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan critical engine perekonomian nasional. “60 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia kontribusi dari UMKM. UMKM juga menyerap banyak tenaga kerja,” tegasnya.
Baca Juga: 7.878 Peserta Ikuti UTBK di Untidar
Rektor Untidar Prof Sugiyarto menuturkan, pelatihan ini merupakan sarana mahasiswa dalam bidang kewirausahaan secara digital. Semangat berwirausaha ini memang sejalan dengan jati diri Untidar. Termasuk menyuarakan nilai-nilai TIDAR, yaitu Tangguh, Integratif, Dedikatif, Aktif, dan Responsif.
Pemateri pertama dari Gapura Digital Dwi Putro menyatakan, Google Ads dapat mendorong hingga 80 persen brand awareness dan membantu untuk meningkatkan interaksi konsumen. Google Ads merupakan sebuah media iklan online dari Google yang dapat membantu mempromosikan bisnis atau usaha.
Dia menambahkan, mahasiswa sebagai pebisnis atau seorang wirausaha harus memahami pemanfaatan Google Ads untuk membantu efektifitas beriklan. “Melalui pelatihan ini mahasiswa akan mempelajari bagaimana cara memperluas jangkauan pelanggan melalui periklanan yang inovatif menggunakan Google Ads sebagai pemula,” katanya.
Baca Juga: Untidar Luncurkan Inovasi Sepeda Kampus
Pemateri kedua Desti Dwiyanasari mengatakan, belajar Google Analytics penting agar bisa memperoleh informasi mendetail tentang usaha yang dijalankan. Utamanya dalam mengoptimalkan aktivitas digital untuk meningkatkan return on investment (ROI). “Dan melakukan sejumlah hal lain untuk mencapai sasaran bisnis yang telah kita tentukan,” tambahnya. (aya/laz/sat)
