Neutron Yogyakarta

Hadirkan Suvenir Sandal Costum

Hadirkan Suvenir Sandal Costum
Awalnya Fitri membuat merek bernama Sandalwudhu.net pada 2020. Merek tersebut secara peruntukan lebih banyak sebagai media untuk charity ke beberapa tempat seperti musholla dan masjid. Elang Kharisma

RADAR MAGELANG – Kejelian melihat potensi usaha pada sektor suvenir sandal costum benar-benar dimanfaatkan oleh Fitri Ariyani. Dirinya sudah 3 tahun ini berkecimpung sebagai produsen sandal costum dengan dua merek yang dimilikinya.

Awalnya Fitri membuat merek bernama Sandalwudhu.net pada 2020. Merek tersebut secara peruntukan lebih banyak sebagai media untuk charity ke beberapa tempat seperti musholla dan masjid. Sementara pada 2022 dirinya membuat merek baru bernama Tatag yang lebih fokus pada sandal costum.

“Ada irisan market yang berbeda tapi keduanya masih jalan, dan kini saya fokus mengembangkan Tatag dengan inovasi desain Aksara Jawa,” ujar Fitri, kemarin (19/6).

Untuk pendistribusian sandal Aksara Jawa tersebut saat ini dijual secara online lewat marketplace. sementara untuk penjualan offline tersedia di Bale Mangu kompleks kantor gubernur. “Memang kami proyeksikan jual di tempat yang potensial untuk wisatawan, selanjutnya tujuan kami memasarkan di YIA,” lanjut Fitri.

Fitri membeberkan, bahwa inovasi penggunaan desain Aksara Jawa pada sandal yang diproduksinya baru dimulai pada bulan Juni ini. Sebelumnya dirinya lebih sering mengakomodir kustom dari para pelanggannya yang banyak didominasi dari komunitas, dinas, bank hingga rumah sakit. “Misalnya rumah sakit itu memesan sandal sesuai wilayah desk mereka, atau kalau bank itu banyak untuk suvenir,” paparnya.

Fitri saat ini masih mandiri menjalankan usahanya di rumah yang berada di bilangan Danukusuman, Baciro, Gondokusuman. Dengan harga sandal yang dipatok mulai dari Rp 22 ribu hingga Rp 30 ribu menyesuaikan kualitas sandal. “Ada yang memiliki dua lapis dan tiga lapis dengan bahan karet dan spons,” jelasnya.

Diakui Fitri, ide usaha yang dijalankan tersebut datang dari pengalaman pribadinya yang kerap susah menemui sandal ketika hendak salat di sebuah masjid atau mushalla ketika bepergian ke luar kota.

Dalam periode satu tahun, ada beberapa momentum yang bisa dipastikan permintaan sandal akan naik. Salah satunya adalah momentum lebaran dan juga tahun ajaran baru anak-anak sekolah. “Pada momen lebaran kemarin satu bulan saya menerima 2.000 orderan,” lontarnya.

Saat ini Fitri pun sedang mempersiapkan inovasi untuk desain-desain baru sandalnya dengan menggunakan Aksara Jawa secara konsisten. “Ke depannya ingin lebih banyak mendesain aksara Jawa, Tatag diproyeksikan khusus jadi merek sandal costum aksara Jawa,” tutupnya (cr1/bah)

Lainnya