Neutron Yogyakarta

Ijazah Pendidikan Matematika, Guru PAUD Dikuliahkan Lagi

Ijazah Pendidikan Matematika, Guru PAUD Dikuliahkan Lagi
PROKOPIM KEBUMEN untuk Radar Kebumen

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen memberikan fasilitas berupa beasiswa kuliah bagi 26 guru PAUD. Beasiswa itu diberikan kepada guru yang belum memiliki gelar linier.

Mereka diminta untuk kuliah kembali agar mendapatkan gelar akademis sesuai tugas yang diemban. “Jadi guru-guru PAUD yang tadinya kuliah di jurusan pendidikan matematika atau PGSD, perlu disesuaikan agar liner dengan tugas dan pekerjaan sebagai guru PAUD,” jelas Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, saat pembukaan Kebumen International Expo (KIE), Minggu (18/6).

Arif menyebut, pentingnya ijazah guru PAUD yang linier. Ini tidak terlepas menyangkut kemampuan atau kapasitas setiap guru. Karena itu, Pemkab Kebumen mendorong agar para guru PAUD memiliki legalitas akademik yang sesuai. “Kami berikan beasiswa dalam rangka penyesuaian gelar SPD PAUD,” ucapnya.

Beasiswa itu, kata Arif, merupakan tindak lanjut atas buah kerjasama antara Pemkab Kebumen dengan Universitas Terbuka (UT) Purwokerto. Adapun seluruh biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemkab. “Dengan beasiswa ini mereka punya legalitas yang sah,” ungkap Arif.

Selain UT, Pemkab Kebumen juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai kampus favorit. Termasuk dengan Universitas Sebelah Maret (UNS). Kerjasama ini menyangkut peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan masyarakat hingga sektor pembangunan.

Arif menjelaskan, bentuk kerjasama khusus dengan UNS yang sudah di teken yakni perihal rencana pembangunan kampus di Kebumen. UNS, kata Arif, bakal membuka tidak kurang enam program studi di Kebumen. “Sekarang yang sudah ada di Kebumen yakni prodi PGSD, jadi besok kita tambah kampus lagi, agar SDM kita semakin berkualitas,” ujar Arif.

Sementara itu, Rektor UT Purwokerto Ojat Darojat menyampaikan, secara keseluruhan beasiswa yang diberikan berdasar kerjasama berjumlah 51 orang. Masing-masing untuk guru PAUD dan lulusan jenjang SMA.

Ojat menjelaskan, dalam proses penyesuaian gelar tersebut, para guru akan menyelesaikan waktu tiga semester. Ini khusus bagi yang sudah lulus sarjana. “Mereka akan diberi kesempatan mengenyam pendidikan S1,” terangnya. (fid/pra)

Lainnya

Exit mobile version