RADAR MAGELANG – Harga daging ayam broiler di Gunungkidul terus naik. Kenaikan daging ayam ini menyesuaikan tingginya jumlah permintaan. Saat ini banyak warga yang menggelar acara hajatan sehingga konsumsi meningkat. Lonjakan harga terpantau dari hulu hingga hilir.
Seorang peternak ayam potong di wilayah Kapanewon Patuk , Erfanto Linangkung mengatakan, membumbungnya daging ayam broiler terasa sejak 10 hari terakhir.”Terakhir panen 10 hari lalu harga ayam per kilogram Rp 38 ribu,” kata Erfanto kemarin (19/6).
Dia menduga, perubahan nilai rupiah per kg dari ayam potong sebagai akibat dari tingginya permintaan. Seperti diketahui, saat sekarang masyarakat menggelar tradisi rasulan. Konsumsi daging ayam bertambah.”Kalau harga pakan menurut saya masih standar. Jadi, ini dugaan saya ayam potong naik karena faktor permintaan,” ujarnya.
Sementara itu, di tingkat pedagang pasar, harga daging ayam per kg mulai melambung sejak awal bulan ini. Biasanya per kg pihaknya hanya mematok kisaran Rp 32 ribu sampai dengan Rp 34 ribu.”Sekarang sudah mencapai Rp 40 ribu per kg,” kata pedagang pasar Playen, Juminten.
Kepala Seksi (Kasi) Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul, Retno Utami mengakui, harga daging ayam potong naik. Bahkan pergerakan harga mulai terlihat sejak awal bulan.”Awal bulan Rp 36 ribu sampai dengan Rp 38 ribu per kg. Sekarang di posisi Rp 40 ribu per kg,” kata Retno Utami.
Untuk komoditas lain, seperti cabai menurutnya harga justru turun. Sebelumnya cabai merah keriting Rp 18 ribu per kg, turun jadi Rp 15 ribu per kg. Cabe rawit hijau dari Rp 30 ribu per kg, menjadi Rp 26 ribu per kg. Cabe rawit merah semula Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg.”Bawang merah dan putih stabil di harga Rp 35 ribu dan Rp 33 ribu per kg,” ungkapnya. (gun/din)
