Neutron Yogyakarta

Jelang Idul Adha, Harga Daging Ayam Meroket

Jelang Idul Adha, Harga Daging Ayam Meroket
SEPI: Harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Rejowinangun mengalami lonjakan. Namun, ada juga yang masih stabil. (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Jelang Idul Adha, harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mengalami lonjakan. Seperti daging ayam, cabai, hingga tomat. Kenaikan itu juga dipicu adanya peningkatan permintaan lantaran banyaknya hajatan dan momentum liburan.

Pedagang daging ayam Rahyuti, 65 mengaku, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu dan bertahap. Harga daging ayam ras yang semula Rp 35 ribu per kilogram (kg), kini menjadi Rp 40 ribu per kg. “Naiknya berangsur-angsur sejak pertengahan bulan ini. Tiap hari (naik) Rp 1.000,” ujarnya saat ditemui di Pasar Rejowinangun, Senin (26/6).

Dia menyebut, kenaikan harga daging ayam ras ini tidak dibarengi dengan naiknya permintaan. Justru malah turun. Sebab, kata dia, pakan ayam juga mengalami kenaikan. Padahal, kenaikan itu terjadi setiap momentum Idul Adha, Idul Fitri, libur sekolah, hingga banyaknya hajatan.

Beberapa hari ini, dia mengaku, lapaknya masih sepi meski mendekati Idul Adha maupun libur sekolah karena harganya naik. Dia pun mengurangi stok daging yang semula tiga kuintal, jadi 1,5 kuintal. “Yang beli palingan cuma nawar, lalu pergi. Sekarang pembelinya cuma dari langganan sama eceran aja,” sebutnya.

Sebaliknya, harga daging sapi di pasaran cenderung stabil di angka Rp 130 ribu-Rp 135 ribu. Menjelang Idul Adha ini, harga daging sapi dipastikan tidak ada kenaikan. “Biasanya tidak (naik). Kecuali kalau komoditasnya jarang, baru (harganya) naik,” ujar pedagang daging sapi Ida, 52.

Dia memastikan, persediaan daging sapi aman selama Idul Adha ini. Bahkan, permintaannya naik 20 persen dibanding hari biasa. Mengingat banyaknya musim hajatan dan momentum libur sekolah. “Ya mesti ada (kenaikan) meskipun sedikit. Sekarang kan banyak orang gelar hajatan, musim liburan juga,” imbuhnya.

Sementara itu, pedagang cabai Warni menyebut, harga cabai keriting merah berada di angka Rp 35 ribu per kg dari yang semula Rp 20 ribu. Kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak dua hari yang lalu. Harga cabai ini, kata dia, memang selalu berubah-ubah. Kadang melonjak naik, kadang mesorot.

Sedangkan harga kepokmas lain yang mengalami kenaikan yakni bawang putih. Dari yang semula Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg. Untuk bawang merah, lanjut dia, masih stabil di harga Rp 50 ribu per kg. Selain itu, harga wortel juga naik dari Rp 9 ribu per kg menjadi Rp 13 ribu per kg.

Kendati bahan baku naik, pedagang bumbu giling Siti Rohyati, 40 menyebut, tetap mempertahankan harga dari yang biasanya dijual. Padahal, permintaan bumbu giling menjelang Idul Adha ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Bisa mencapai tiga kali lipat dibanding hari biasa. Adapun bumbu giling tersebut dijual dengan harga Rp 5 ribu per bungkus. Bumbu itu memang sudah dikemas menggunakan plastik dengan berbagai varian. “Biasanya per hari bikin 2 kg, minggu kemarin sudah ada tambahan. Kalau bumbu paling laris itu rendang sama gule,” terangnya. (aya/pra)

Lainnya