Neutron Yogyakarta

Cuci Jeroan di Sungai, Terancam E-Coli

Cuci Jeroan di Sungai, Terancam E-Coli
Sri Widarti.JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Selama ini mencuci jeroan di sungai sudah menjadi kebiasaan sebagai besar masyarakat, tak terkecuali di Kabupaten Purworejo. Mengingat, kotoran hewan langsung mengalir mengikuti aliran air. Padahal, aktivitas tersebut dapat mencemari sungai. Selain itu, juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan karena bisa saja sungai tersebut mengandung bakteri e-coli.

Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo melakukan sosialisasi ke takmir masjid, perwakilan KUA di 16 kecamatan, ormas islam, hingga perwakilan dari kecamatan. “Kami hanya mengingatkan kembali,” kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, DKPP Purworejo Sri Widarti Rabu (28/6/23).

Salah satu anjurannya yaitu terkait untuk tidak mencuci jeroan di sungai. “Mereka diberikan pengetahuan tentang pencegahan penyakit karena selama ini shohibul kurban banyak yang mencuci jeroan di sungai,” ujar dia.

Selain itu, juga diberikan sosialisasi tentang pemilihan hewan kurban yang sehat hingga cara pengemasan daging saat pendistribusian. Daging sebaiknya didistribusikan tidak lebih dari lima jam karena bakteri akan lebih cepat menyebar.Biar praktis dan gampang, sebagian besar masyarakat biasanya mencampur antara jeroan dengan daging. Seharusnya dipisah, karena jeroan ada bakterinya. Lebih baik lagi jika jeroan direbus terlebih dahulu baru didistribusikan,” jelas Widarti.

Terkait penyimpanan daging, jika daging dalam kondisi bersih lebih baik tidak dicuci dulu saat hendak dimasukkan ke kulkas. Hendaknya, daging dipotong kecil-kecil lalu letakkan di tempat tertutup dan masukkan ke refrigator terlebih dulu selama 24 jam sebelum masuk ke freezer. “Alasannya, biar daging tidak cepat membusuk,” imbuhnya.

Sebagai pengetahuan, selama ini hewan ternak setelah disembelih biasanya dilayukan dulu dengan cara digantung. Tujuannya selain untuk menuntaskan darah, rupanya juga untuk membentuk otot agar menjadi daging yang lebih mudah untuk diolah. (han/pra)

Lainnya