RADAR MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang mengusulkan tiga lokasi untuk exit tol Jogja-Bawen. Yakni di Tamanagung, Muntilan; Blabak, Mungkid; dan Paremono, Mungkid. Karena lokasi sebelumnya yang berada di gerbang singa Palbapang, masuk dalam kategori sub kawasan pelestarian 1 (SP-1).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang David Rudiyanto mengatakan, beberapa waktu lalu sudah ada pembahasan di tingkat pusat mengenai lokasi exit tol. “Karena di Palbapang termasuk SP-1, maka ada tiga alternatif (lokasi exit tol),” ujarnya kepada Radar Jogja, Jumat (30/6/23).
Lokasi pertama berada di Muntilan. Tepatnya di dekat Taman Bambu Runcing, Tamanagung. Lokasi kedua dekat lapangan Desa Bojong, Mungkid. Sedangkan lokasi ketiga di belakang bekas pabrik kertas Blabak, Mungkid. Namun, kata dia, yang dianggap berpotensi sebagai exit tol adalah lokasi kedua.
Baca Juga: Ada 52 ATS di Kota Magelang Dipicu Faktor Disabilitas, Ekonomi, hingga Trauma
David menyebut, lapangan Desa Bojong itu berada tidak jauh dari dari gerbang Palbapang. Sekitar 300-an meter ke arah utara. Yang pasti, lokasinya sudah keluar dari SP-1. Apalagi dari basic design exit tol di Kabupaten Magelang, sudah ada pergeseran.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menuturkan, usulan pergeseran exit tol itu karena berkenaan dengan kawasan pelestarian utama peninggalan situs warisan dunia atau SP-1. Kawasan tersebut sudah diatur dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2014 dan Nomor 70 Tahun 2014.
Pemanfaatan ruang di atasnya, kata dia, dapat berdampak besar dan harus melalui kajian dampak cagar budaya (KDCB) oleh Unesco. Sehingga pemkab berupaya untuk mencari alternatif lain dengan menggeser beberapa ratus meter dari lokasi semula. “Kalau Unesco belum turun (keputusannya), kami enggak bisa apa-apa,” sebutnya.
Baca Juga: Jemaah Haji asal Magelang Wafat di Mina, Afandi Tumeri Usia 85 Tahun dari Kloter SOC 25
Zaenal mengatakan, meski ada peegeseran, tapi masih berada di Kecamatan Mungkid. Selain itu, di sekitar lokasi tersebut, nantinya akan dibangun Anjungan Cerdas yang dapat mendukung pariwisata. Karena dapat difungsikan sebagai pusat perdagangan dan simpul transportasi.
“Harapannya orang yang masuk Magelang, bisa melewati Anjungan Cerdas. Jadi, kendaraan tidak menumpuk sehingga bisa mengurai kemacetan,” imbuhnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Jogja-Bawen Muhammad Mustanir menuturkan, menang sudah ada pembahasan exit tol yang semula di gerbang Palbapang. “Bupati sendiri sudah bersurat ke KemenPUPR terkait alternatif pergeresan exit tol,” ungkapnya.
Hanya saja, dalam rapat tersebut, belum ditemui keputusan yang pasti. Karena badan usaha selaku pengelola diminta untuk melengkapi berkas-berkas atau dokumen lain. Sehingga bisa segera diputuskan. Dia berharap, pemerintah pusat akan segera memutuskan lokasi exit tol tersebut. (aya/pra)