Neutron Yogyakarta

Puluhan Guru Penggerak Tampilkan Inovasi Pembelajaran

Puluhan Guru Penggerak Tampilkan Inovasi Pembelajaran
TINJAU: Wali Kota Magelang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang saat mengunjungi stan guru penggerak di Gedung Wanita, Kamis (6/7/23).(Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Festival panen raya lokakarya 7 guru penggerak dimeriahkan dengan hadirnya lima stan di Gedung Wanita, Kota Magelang. Setiap stan, berisi inovasi yang dilakukan oleh 23 guru penggerak. Kehadiran guru penggerak ini diharap dapat mengimplementasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kepada siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Imam Baihaqi mengatakan, guru penggerak ini nantinya sebagai motor penggerak di sekolah masing-masing. Apalagi dalam kurikulum Merdeka ini, kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dipusatkan kepada siswa. Sehingga dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Dia menyebut, hal-hal yang ada dalam profil pelajar Pancasila itu yakni beriman, berketuhanan, dan berakhlak mulia. Kemudian, mandiri, bergotong royong, serta berkebhinekaan global. Sesuai dengan julukan Kota Magelang sebagai Kota Toleransi. “Juga kritis terhadap sesuatu dan kreatif,” ujarnya, Kamis (6/7/23).

Baca Juga: Kehadiran Guru Penggerak Bisa Implementasikan P5 Juga Tumbuhkan Karakter Siswa

Untuk itu, guru penggerak memiliki tugas supaya mengimplementasikan P5 di dalam proses pembelajaran. Hal itu juga selaras dengan tantangan guru ke depan terhadap teknologi. Termasuk membentuk budi pekerti dan akhlak siswa. Sekaligus menggerakkan organisasi di sekolah.

Terlebih, kata dia, guru penggerak nanti diarahkan menjadi kepala sekolah, baik SD maupun SMP. “Kemarin kan ada tes tersendiri untuk menjadi kepala sekolah. Sekarang sudah tidak ada, jadi kami ambil dari guru penggerak dan tidak boleh dipindah selama empat tahun,” bebernya.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah Resti Budianti menjelaskan, karya yang ditampilkan di stan ini merupakan hasil dari program pendidikan guru penggerak selama sembilan bulan, mulai Oktober 2022 lalu. Yang mana menampilkan inovasi-inovasi dari hasil proses belajarnya. “Terutama yang bisa mereka berikan untuk kemajuan sekolahnya dan meningkatkan karakter profil pelajar Pancasila,” terangnya.

Baca Juga: Disdik Imbau Guru Tak Tambah PR Siswa

Dia menyebut, para guru penggerak diminta untuk mengembangkan dirinya agar mau bekerja sama dengan guru dari lingkungan sekolahnya maupun luar lingkungan. Pada hakikatnya, guru penggerak merupakan pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif. (aya/bah)

Lainnya