Neutron Yogyakarta

Ubah Branding, Penerima KIP-K Itu Mahasiswa Berprestasi

Ubah Branding, Penerima KIP-K Itu Mahasiswa Berprestasi
PAPARAN: Mahasiswa pemegang KIP-K dari 34 perguruan tinggi di Indonesia berpartisipasi dalam Rapimnas di Untidar, Sabtu (8/7/23).(Humas Untidar)

RADAR MAGELANG – Alumni dan mahasiswa KIP-K sudah selayaknya harus mengedepankan sikap santun, disiplin, bersungguh-sungguh, berkarakter, dan bisa menjadi teladan yang baik. Saat ini, branding yang tepat untuk mahasiswa penerima beasiswa KIP-K bukanlah mahasiswa ‘kurang mampu’, melainkan mahasiswa ‘berprestasi’.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Tidar (Untidar) Prof Parmin mengatakan, 70 persen peraih kompetisi tingkat nasional merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIPK. Seperti hibah program kreativitas mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).

Kemudian, Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), pemenang kontes robot, dan kompetisi tingkat nasional lainnya. Untuk itu, tidak salah jika penerima beasiswa KIP-K dijuluki dengan mahasiswa berprestasi. “Terus pertahankan prestasi yang membanggakan ini,” tegasnya di GKU dr HR Suparsono, Untidar, Sabtu (8/7/23).

Baca Juga: Untidar Tambah Lima Prodi Baru

Ketua Pelaksana Rapimnas PDKN 2023 Adit Triyono menyebut, sebanyak 60 peserta dari 34 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi dalam Rapimnas di Untidar kali ini. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Himpunan Mahasiswa Bidikmisi/KIP-K Untidar (Himadiktar) juga menyelenggarakan Pagelaran Ilmiah Nasional Tidar (PIN-Tidar) dengan dua cabang lomba.Di antaranya lomba esai tingkat nasional dan lomba business plan tingkat nasional. “Pendaftar kedua lomba ini berjumlah lebih dari 150 orang dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” jelas Adit.

Menurut Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sulistyo, Rapimnas PDKN ini sebagai sarana penting dalam mendorong pertumbuhan dan pembentukan pemimpin-pemimpin masa depan yang gemilang. “Tema ‘Pemimpin Generasi Emas’ sangat relevan dalam mendorong generasi muda tampil sebagai pemimpin guna merespon situasi dan tantangan yang sedang Indonesia hadapi untuk saat ini,” katanya.

Dia berpesan, mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas dan mampu berpikir global. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi yang pesat. Oleh karena itu, dia meminta agar mahasiswa terus mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang relevan dengan zaman. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version