Neutron Yogyakarta

Perbaikan Jalan 500 Meter Habiskan Rp 1,6M

Perbaikan Jalan 500 Meter Habiskan Rp 1,6M
PUTAR ARAH - Rambu pengumuman pengalihan arus lalulintas menuju jalan Karangmojo-Semanu karena adanya perbaikan jalan kemarin (10/7)  GUNAWAN/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Kendaraan yang melintas di Ruas jalan Karangmojo-Semanu dialihkan. Pengalihan disebabkan perbaikan jalan sepanjang 500 meter. Proyek tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK) dengan total senilai Rp 1, 6 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, total ruas jalan penghubung Kapanewon Karangmojo dengan Semanu mencapai 5,3 kilometer. Di tempat itu mayoritas kondisi jalan mengalami kerusakan parah. “Sudah mulai diperbaiki. Kami juga meminta maaf kepada pengguna jalan yang aksesnya terganggu karena adanya perbaikan jalan,” kata Irawan saat dihubungi kemarin (10/7).

Dia mengakui, belum semua ruas rusak dapat diperbaiki tahun ini. Total dana perbaikan di tahap pertama mencapai Rp 1,6 miliar. Rinciannya sebesar Rp 700 juta bersumber dari DAK dan Rp 900 juta bersumber dari PIWK Kapanewon Karangmojo.

“Perbaikan dilakukan bertahap karena anggaran yang dimiliki pemkab masih terbatas. Perbaikan sekarang sepanjang 500 meter,” ujarnya.

Selanjutnya, penyelesaian perbaikan ruas jalan Semanu-Karangmojo akan diusulkan melalui dana inpres kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Irawan berharap usulan dapat terealisasi.

“Mudah-mudahan bisa disetujui sehingga kelanjutan perbaikan dilaksanakan menggunakan dana inpres perbaikan jalan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Dhemas Kursiswanto mengatakan, kerusakan ruas jalan Karangmojo sepanjang 5,3 kilometer. Beberapa waktu lalu telah melakukan pengecekan. “Tingkat kerusakan mencapai 80 persen dari total ruas jalan. Kondisinya memang rusak parah. Apalagi tanahnya labil sehingga menambah parah,” kata Dhemas.

Beberapa waktu lalu datang ke lokasi bersama dengan DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul. Namun karena keterbatasan anggaran, program perbaikan infrastruktur menggunakan skala prioritas. “Berdasarkan perencanaan di 2023, jalur Karangmojo-Semanu masuk prioritas untuk diperbaiki,” ujarnya. (gun/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version