Neutron Yogyakarta

Fasilitasi Penempatan Kerja bagi Kaum Disabilitas

Fasilitasi Penempatan Kerja bagi Kaum Disabilitas
Tiga penyandang disabilitas di Kabupaten Purworejo difasilitasi untuk disalurkan di salah satu perusahaan di Kabupaten Purworejo pada Selasa (11/7/23).JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (Dinperinakertrans) Purworejo memfasilitasi penempatan kerja bagi kaum disabilitas. Yakni, melalui unit layanan disabilitas (ULD).

Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinperinakertrans Purworejo Veny Yudha Apriyani menjelaskan, Surat Keputusan (SK) Bupati Purworejo terkait pembentukan ULD tersebut baru turun pada 21 Februari 2023 lalu. Tahun ini target ada lima penyandang disabilitas yang ditempatkan kerja. “Harapannya, target tersebut tercapai dan hak-hak disabilitas dapat terpenuhi dengan baik,” kata Veny Selasa (11/7/23).

Dia menjelaskan, ULD tersebut programnya memfasilitasi disabilitas untuk disalurkan ke perusahaan atau usaha. Harapannya bisa terpenuhi karena keinginan para disabilitas. Ada yang lebih seneng bekerja formal atau non formal. Untuk non formal bisa kami akomodasi melalui pelatihan UMKM, pelatihan di BLK, atau industri. “Sedangkan, untuk formal kami salurkan di perusahaan,” ujar dia.

Dikatakan, pihaknya menggadeng Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) dan telah melakukan penawaran ke sejumlah perusahaan. Namun, baru ada satu perusahaan yang bersedia.

Hari ini, pihaknya menyalurkan tiga penyandang disabilitas di PT. Indotama Omicron Kahar. “Kebetulan pihak perusahaan ingin mencoba tiga dulu. Nanti akan bertemu dengan HRD, kalau diterima kami ikut senang,” katanya.
Diungkapkan, sebenarnya sejumlah perusahaan di Kabupaten Purworejo seperti BRS, PO. Sumber Alam, Bank Purworejo, hingga RS Amanah Umat juga menerima tenaga kerja penyandang disabilitas. Namun, perusahaan tersebut merekrut secara mandiri tidak melalui ULD.

Seperti diketahui, menurut data dari Dinsosdaldukkb Purworejo, di Kabupaten Purworejo  per 11 Mei ada 6.895 penyandang disabilitas di 15 kecamatan. Sementara, ada 182 penyandang disabilitas  di 71 desa di Purworejo yang termasuk dalam kategori miskin. “Kami berharap dengan adanya ULD tersebut para disabilitas dapat terbantu dan hak-haknya dapat terpenuhi,” harap Veny.

Adapun tiga penyandang disabilitas yang direkomendasikan Dinperinakertrans Purworejo ke PT. Indotama Omicron Kahar antara lain. Nikolas Danang warga Kelurahan Kedungsari dengan pendidikan terakhir SMA. Ada juga Riyadin warga Ngasinan, Bener dengan pendidikan SMA.  Kemudian, Ahmad Hasyim warga Sambeng, Bayan dengan pendidikan SD.

Salah satu penyandang disabilitas Riyadi menyaku, sangat terbantu dengan ULD tersebut. Mengingat, penyandang disabilitas biasa dipandang sebelah mata dan untuk mencari pekerjaan sulit. “Setelah kecelakaan lalu, belum pernah ada yang menawarkan kerja. Semoga bisa diterima kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kebetulan anak saya kelas 4 SD,” tandas dia. (han/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)