Neutron Yogyakarta

Operasi Patuh Candi Kedepankan Preemtif dan Preventif

Operasi Patuh Candi Kedepankan Preemtif dan Preventif
IMBAU : Personel Polres Purworejo saat berapa kepada penggunanya jalan dengan memberikan striker operasi Patuh Candi pada Selasa (11/7/23).JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Polri melaksanakan operasi Patuh Candi 2023 selama 14 hari dari 10 hingga 23 Juli secara serentak. Polres Purworejo kedepankan preemtif dan preventif.

Wakapolres Purworejo Kompol Fadli menyebutkan, operasi Patuh Candi tersebut dalam rangka menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamsebtibcarlantas) pasca pelaksanaan Hari Bhayangkara ke-77  tahun ini.

Operasi Patuh Candi tahun ini yang menjadi fokus adalah keselamatan bagi pengguna jalan. “Yaitu, untuk menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, angka fatalitas serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” katanya.

Terpisah, KBO Lantas Polres Purworejo Iptu Muslim Hidayat menambahkan, dalam operasi Patuh Candi 2023 ini pihaknya menekankan pada kegiatan preemtif dan preventif. “Preemtif 40 persen, preventif 40 persen, dan penegakan hukum (gakkum) sebanyak 20 persen,” ungkapnya.

Adapun kegiatan preemtif tersebut dengan melaksanakan pembinaan dan penyuluhan masalah lalu lintas kepada masyarakat. Yaitu, dengan cara, memberikan sosialisasi, pemasangan spanduk, bener, baliho, penyebaran brosur, stiker, hingga kampanye keselamatan lalu lintas.

Selain itu, juga melaksanakan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas. Dengan tujuan, untuk menekan pelanggaran dan kecelakaan berlalu lintas.

“Untuk kegiatan preventif dilakukan dengan mengatur dan melakukan penjagaan lalu lintas pada persimpangan atau lokasi dan tempat yang rawan terjadi pelanggaran lalu lintas,” kata dia. (han/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)