Neutron Yogyakarta

Belum Diperbaiki, Warga Sempat Protes Jembatan Semawang Masih Proses Lelang

Belum Diperbaiki, Warga Sempat Protes Jembatan Semawang Masih Proses Lelang
SEMPIT: Jembatan Semawang ditutup sebagian karena kondisinya memprihatinkan. Sebab, penyangga jembatan bagian bawah, runtuh akibat hujan deras pada Oktober 2022 lalu.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Jembatan Semawang penghubung antara Desa Bandongan dan Desa Gandusari, belum kunjung diperbaiki. Hal itu membuat warga setempat melayangkan aksi protes dengan memasang beberapa poster. Namun, poster itu tidak bertahan lama.

Sebab, satu struktur penyangga jembatan runtuh akibat hujan deras dan erosi aliran sungai pada Oktober 2022 lalu. Sejak saat itu, jembatan tersebut ditutup. Tapi, kini sudah bisa dilalui oleh sepeda motor. “Sudah dicopot (posternya). Tapi, nggak tahu yang nyopot siapa. Pokoknya tidak lama setelah ada poster itu,” ujar warga Desa Bandongan Agus Sugiarto, Rabu (12/7/23).

Dia mengatakan, akses jembatan itu memang sempat ditutup total karena kondisinya yang mengkhawatirkan. Sehingga warga yang hendak menuju Desa Gandusari dari Desa Bandongan atau sebaliknya, harus memutar ke arah yang lebih jauh. Tapi saat itu, pejalan kaki masih bisa melewatinya.
Setelah ditutup beberapa bulan, akses jembatan tersebut kembali dibuka. Sekitar dua bulan yang lalu. Namun, hanya sebagian saja. Karena warga meletakkan tumpukan karung di satu sisinya. Hanya sepeda motor dan pejalan kaki yang bisa melewatinya. Itupun harus bergantian saat melintas.

Baca Juga: Belum Diperbaiki, Warga Protes Jembatan Semawang Masih Proses Lelang

Untuk mobil, kata Agus, harus mengambil jalur yang berbeda yakni lewat Kalikalong. Yang biasanya hanya tujuh menit untuk sampai ke pasar Desa Bandongan, sekarang bisa dua hingga tiga kali lipatnya. “Kalau pengendara mobil, ya harus lewat Kalikalong. Kalau yang tidak tahu (jembatan tidak bisa dilalui), ya mereka putar balik,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bandongan Sujono menuturkan, beberapa hari lalu memang warga memasang poster-poster berisi aksi protes karena jembatan tidak segera diperbaiki. Mengingat jembatan itu menjadi jalur utama penghubung antardesa. Sekarang, jembatan itu sudah dibuka kembali, tapi hanya bisa dilewati motor secara bergantian.

Dia menjelaskan, jembatan tersebut statusnya menjadi jalan kabupaten. Sehingga perbaikannya menjadi kewenangan DPUPR Kabupaten Magelang. Saat ini, progresnya dalam tahap lelang. “Insyaallah dalam waktu dekat akan dimulai pembangunan,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 di Kabupaten Bantul

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Magelang David Rudiyanto mengatakan, perbaikan jembatan tersebut masih dalam proses. “Sudah selesai pembahasan. Untuk mengadakan anggaran itu (perbaikan, Red) prosesnya juga panjang dan memang harus disetujui pemerintah provinsi,” katanya.

Saat ini, prosesnya masih dalam tahap pembebasan lahan dan lelang. Karena rencananya, jembatan itu bakal dilebarkan. Perkiraannya Agustus sudah mulai pembangunan, sepanjang proses lelang berjalan dengan baik. (aya/bah)

Lainnya