RADAR MAGELANG – Sebanyak 25 keris milik seniman dan budayawan dipamerkan di Hamzah Batik, Kawasan Malioboro Jogja. Acara ini berlangsung 17-23 Juli dan memamerkan keris milik GBPH Yudaningrat, Butet Kertarajasa, Didik Nini Towok, Hamzah S, Yati Pesek, hingga Yu Beruk.
Kegiatan bertajuk Napak Suran ini sekaligus menyambut 1 Muharram atau 1 Suro. Keris milik seniman dan budayawan ini berasal dari era Majapahit, Mataram, hingga Kamardikan.
Prosesi pembukaan pameran dimulai dengan melantunkan doa berbahasa Jawa, di pendestrian Malioboro. Dengan prosesi khusyuk, disaksikan para pengunjung dan wisatawan.”Kegiatan ini juga untuk nguri-nguri budaya,” ujar panitia sekaligus peserta bursa keris Wahyu Kadaryanto, Senin (17/7/23).
Baca Juga: Keris Milik Seniman dan Budayawan Dipamerkan di Malioboro, Sedot Kunjungan Wisatawan
Keris sudah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi oleh UNESCO. Namun masih banyak yang tidak tahu teknologi dan sejarah keris yang merupakan asli nenek moyang Indonesia, terutama generasi muda. Pameran sekaligus upaya mengedukasi mereka.”Sekaligus pengenalan ke generasi muda, milenial, Gen-Z, sekarang untuk nguri-nguri budaya kita. Apalagi sudah masuk UNESCO,” ujarnya.
Seorang wisatawan asal Bandung, Nathalia Mutia, mengaku sangat tertarik dengan pameran tersebut. Sebelumnya, dia sama sekali tidak tahu keris. Ketertarikannya justru baru saja muncul saat datang ke Jogja dan mampir ke pameran tersebut.”Event seperti ini tentu sangat penting bagi kita generasi yang lebih muda juga. Bisa jadi ilmu baru. Saya baru mulai suka, baru saja saat liat pameran ini,” ujarnya.(lan/din)