Neutron Yogyakarta

Tindak 2.166 Pelanggar, 1.371 di Antaranya Terekam ETLE

Tindak 2.166 Pelanggar, 1.371 di Antaranya Terekam ETLE
SIMULASI: Sat Lantas Polres Magelang Kota gencar melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah untuk memberikan pengetahuan soal tata tertib berlalu lintas.Humas Polres Magelang Kota untuk radar jogja

RADAR PURWOREJO – Operasi Patuh Candi di Kota Magelang sudah berlangsung selama sepuluh hari. Per 18 Juli, Sat Lantas Polres Magelang Kota telah menindak 2.166 pelanggar lalu lintas. Sebanyak 1.371 di antaranya telah terekam melalui electronic traffic law enforcement (ETLE).

Kasat Lantas Polres Magelang Kota AKP Afiditya Arief Wibowo mengatakan, pelanggaran mayoritas dilakukan oleh pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Kemudian, melawan arus dan pengendara yang menggunakan knalpot brong. “Untuk penindakan pelangaran dalam operasi ini kami mengedepankan penindakan secara elektronik,” terangnya, Rabu (19/7/23).

Selain menggunakan ETLE, polisi juga memberikan tilang dan teguran manual kepada pelanggar selama Operasi Patuh Candi 2023 berlangsung. Hingga saat ini, pihaknya telah memberikan 207 tilang manual dan 588 teguran kepada pengendara yang melanggar tata tertib berlalu lintas.

Baca Juga: Operasi Patuh Candi 2023, Sasar Delapan Pelanggar Hindari Tindakan Pungli dan Arogan

Dia berharap, dengan adanya operasi ini, masyarakat dapat lebih tertib berlalu lintas. Sehingga dapat menekan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. “Karena kecelakaan lalu lintas berawal dari pelanggaran. Untuk itu, mari patuhi peraturan lalu lintas yang berlaku,” bebernya.

Selain menindak para pelanggar lalu lintas, Sat Lantas Polres Magelang Kota juga melakukan sosialisasi di sejumlah sekolah. Agar mereka mendapat pengetahuan soal berkendara di jalan umum dan tidak ugal-ugalan.

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, program ‘Police Goes to School’ ini dalam rangka mendukung kegiatan Operasi Patuh Candi 2023. Tujuan utama untuk menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, dan angka fatalitas.

Utamanya memberikan pengetahuan kepada para siswa yang sudah memiliki surat izin mengemudi (SIM) bisa menjadi pengendara yang bertanggung jawab. “Juga membentuk generasi muda menjadi pelopor tertib berlalu lintas semi mewujudkan Indonesia Emas dengan generasi muda yang berkeselamatan,” paparnya. (aya/pra)

Lainnya