RADAR MAGELANG – Keberanian Tiara Prastika, salah satu siswa SMA Negeri 1 Gombong berujung manis. Dia diberi hadiah sepeda oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, usai memberanikan diri bertanya perihal kondisi jalan rusak.
Momentum ini berlangsung saat sesi dialog dalam kegiatan bertajuk ‘Aksi Bergizi di Sekolah’ di halaman SMAN 1 Gombong. Dalam kesempatan itu, para siswa diberi waktu berdiskusi terkait apapun. Termasuk bertanya atau mengkritik kebijakan pemerintah.
Dari ratusan siswa, hanya beberapa yang bersedia maju untuk bertanya. Salah satunya Tiara Prasatika yang kini duduk di kelas XI. Di hadapan bupati, dia mengeluhkan kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. “Mohon maaf Pak Bupati, kenapa jalan banyak rusak. Terutama jalan Kalitengah-Puring itu masih ada yang rusak,” katanya, Kamis (20/7/23).
Baca Juga: Berwisata ke Agrowisata Embung Cangkring di Kebumen
Keberanian Tiara itu sontak mendapat tepuk tangan meriah dan sorakan dari siswa lain. Dia berharap, ruas jalan dari Kalitengah menuju Puring segera mendapat perhatian. Soalnya, jalan tersebut merupakan akses utama menuju akses layanan pendidikan hingga kesehatan. “Saya setiap hari berangkat sekolah, jalannya gladak-gluduk bapak,” ungkapnya.
Mendengar pertanyaan itu, Arif pun mengapresiasi. Ia merasa senang karena program pembangunan pemerintah daerah menjadi sorotan kalangan pelajar. Sebagai bentuk apresiasi ia lantas memberikan hadiah sepeda. “Ini pertanyaan yang bagus. Tolong dicatat, biar dikasih sepeda,” kata Arif menimpali.
Selain jalan rusak, siswa lain juga memberanikan diri bertanya tentang minimnya lampu penerangan jalan. Pada kegiatan itu setidaknya ada lima siswa beruntung yang mendapatkan hadiah dari bupati. Masing-masing ada yang membawa pulang sepeda, jam tangan hingga sepatu. “Ini adalah cara yang baik untuk melatih mereka berkomunikasi. Mereka yang komunikasinya baik cenderung pintar menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Baca Juga: 12 Rumah di Kebumen Rusak Akibat Gempa Bantul, Satu Keluarga Terpaksa Mengungsi
Mengenai jalan rusak, Arif menerangkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya melakukan perbaikan jalan secara bertahap. Dengan melihat kewenangan yang ada, karena jalan tidak semua merupakan kewenangan kabupaten. Ia tak memungkiri perbaikan infrastruktur sedikit terhambat. Kondisi ini akibat kekuatan anggaran APBD untuk pembanguna infrastruktur cukup terbatas. “Jadi yang kita bangun itu sumber daya manusiannya dulu, bagaimana anak-anak bisa sekolah dengan gratis,” terangnya. (fid/pra)