RADAR MAGELANG – Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2567/2023 kembali digelar di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur, 21-23 Juli. ITC merupakan kegiatan pembacaan teks-teks kitab suci agama Buddha atau Tipitaka berbahasa Pali. Teks-teks Tipitaka yang dibaca pada tahun ini adalah Suttapitaka Majjhimanikaya Mulapannasapali Culayamakavaggo.
Selain berbahasa Pali, juga akan dilaksanakan pembabaran makna dari teks tersebut oleh Bhikkhu Santacitto dan Bhikkhu Dhammadhiro Mahathera. Tahun ini, ITC diikuti sekitar 1.500 peserta daeri berbagai daerah. Mereka terdiri dari biksu, samanera, atthasilani, dan umat Buddha. Para peserta juga melaksanakan puasa atthasila selama tiga hari sebagai bentuk pengalaman sila keenam.
Ketua Umum ITC dan Asalha Mahapuja Bante Guttadhammo Mahathera mengatakan, ITC ini merupakan agenda tahunan untuk mengulang kembali khotbah Buddha Gautama yang pertama kali kepada lima murid utamanya. Kegiatan ini telah menjadi event tahunan Borobudur. “Yang mana selaras dengan upaya pemerintah menjadikan Borobudur sebagai pusat tempat ibadah umat Buddha dunia,” paparnya, Jumat (21/7/23).
Baca Juga: Obwis Candi Risan, Gunungkidul Napak Tilas Peninggalan Peradaban Budha
Kegiatan ini bertajuk ‘memperkokoh moral, membangun kedamaian bangsa’. Tema tersebut diambil berdasarkan situasi menjelang tahun politik 2024. Artinya, ketika tidak menjaga moral dengan baik, terutama menjaga ucapan dan perbuatan. “Kalau mendengar berita tertentu, kita harus filter dulu. Jangan langsung ditelan mentah-mentah,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengingatkan kepada seluruh umat untuk bijak dalam bermedia sosial. Dia juga mengapresiasi umat Buddha yang menyelenggarakan kegiatan ini dengan menyisipkan pesan politik. Utamanya dalam menjaga moral yang baik.
Apalagi, dia menilai, saat ini banyak sekali orang yang menggunakan media sosial (medsos) dengan kurang bijak. “Menurut saya, ini (kegiatan) menjadi sesuatu yang luar biasa dari kepedulian kelompok agamawan di situasi sosial dan politik yang ada di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Bukit Mintorogo Situs Budha Tertinggi di Jogjakarta, Diduga Dari Abad IX
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Dirjen Bimas Buddha, Kemenag RI Nyoman Suriadarma mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud memperkenalkan dan melestarikan ajaran Sang Buddha kepada Selain itu, ITC ini juga dilaksanakan untuk menguatkan keyakinan dan memperkokoh moralitas. “Jika terus dipertahankan, Dhamma akan semakin menyebar dan dikenal, dipahami, dipelajari, dan dipraktikkan,” katanya.
Kepala Sangha Theravada Indonesia Bante Sri Pannavaro Mahathera menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk menyambut bulan purnama di bulan Asadha. Yang biasanya jatuh pada Juli atau awal Agustus. “Seminggu sebelum bulan purnama, kami melangsungkan upacara membaca ayat-ayat kitab suci Tipitaka. Meskipun tidak mungkin bisa tamat,” jelasnya.
Pelaksanaan ITC ini akan diakhiri dengan Puja Hari Raya Asadha atau Asalha Mahapuja 2567/2023. Yang bakal diikuti oleh 5.000 umat Buddha dari Jogja dan Jawa Tengah, serta perwakilan-perwakilan umat Buddha dari seluruh Indonesia. “Yaitu memperingati pada waktu Buddha Gautama memberikan khotbah beliau yang pertama atau 2 bulan setelah mencapai pencerahan kepada lima muridnya,” imbuhnya. (aya/bah)