Neutron Yogyakarta

Nguri-uri Budaya sekaligus Olah Roso

Nguri-uri Budaya sekaligus Olah Roso
Lomba jemparingan diikuti 26 Komunitas se-Kota Jogja di Sasana Jemparingan Hotel Royal Brongto, Minggu (23/7/23).ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

RADAR MAGELANG – Dalam rangka pelestarian budaya, sekaligus sebagai bentuk silaturahmi antarkomunitas jemparingan, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Jogja menggelar perlombangan olahraga tradisional jemparingan, Minggu (23/7/23). Kegiatan yang digelar di Sasana Jemparingan Hotel Royal Brongto ini diikuti ratusan peserta dari 26 komunitas atau peguyuban jemparingan se-Kota Jogja.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja Yetti Martanti mengatakan, lewat perlombaan ini diharapkan semua bersinergi dan kebersamaan dalam rangka melestarikan dan mengembangkan kebudayaan.”Khususnya olahraga jemparingan,” jelasnya.

Puluhan paguyuban ini beraggotakan pelbagai kalangan. Mulai kalangan tua maupun muda hingga anak-anak. Sehingga diharapkan dapat terjalin silaturahmi yang kemudian menarik lebih banyak minat generasi muda menekuni jemparingan ini. “Ini memotivasi agar generasi bisa ikut melestarikan budaya,” paparnya.

Baca Juga: Nguri-uri Budaya dan Olah Rasa, Ratusan Peserta Ikuti Lomba Jemparingan Se-Kota Jogja

Yetti mengatakan, jemparingan tidak hanya sebatas olahraga fisik tradisional saja. Olahraga yang diwariskan nenek moyang ini juga tidak hanya melatih fokus dan konsentrasi. Namun ada manfaat lainnya.”Jemparingan juga olah roso (rasa, red),” imbuhnya.

Jemparingan merupakan olahraga panahan yang berasal sejak zaman Kerajaan Mataram. Raja Keraton Jogja Sri Sultan HB I yang pertama kali mendorong agar para pengikutnya belajar memanah. Tujuannya, sebagai sarana membentuk watak ksatria yang dapat dijadikan pegangan oleh rakyat Jogja, yaitu sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh.

Ketua Sasana Jemparingan Royal Brongto Aryo Prakosa mengatakan, antusias peserta lomba sangat tinggi. Kegiatan sebagai upaya untuk melestarikan budaya. Diharapkan dapat terus berkelanjutan. “Kami akan undang peserta dari Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan Kulon Progo,” jelasnya. (lan/din)

Lainnya

Exit mobile version