Neutron Yogyakarta

 Equity Festival Dibuka, Usung Semangat Kesetaraan Perempuan 

 Equity Festival Dibuka, Usung Semangat Kesetaraan Perempuan 
RANCAK: Pembukaan Equity Festival dengan flashmob menari orasi kesetaraan, di Halaman Museum Sonobudoyo, kemarin (24/7). Flashmob ini menceritakan perempuan-perempuan dengan berbagai profesi akan menuju hebat. Winda Atika Ira P / Radar Jogja 

RADAR MAGELANG –  Penyelenggaraan Equity Festival atau Festival Kesetaraan dibuka di Halaman Museum Sonobudoyo Senin pagi (24/7). Festival ini menjadi rangkaian acara penutup pameran temporer Abhinaya Karya 2023.

Kepala Museum Sonobudoyo Setyawan Sahli mengatakan, festival kesetaraan memang dirancang menjadi penutup yang gemilang dari Pameran Abhinaya Karya 2023 yang telah dibuka sejak 6 Juli lalu. Mengusung semangat kesetaraan pada perempuan dan memberikan ruang yang utuh bagi perempuan untuk mengaktualisasikan diri. “Festival ini diharapkan akan menjadi momen yang dapat menginspirasi masyarakat dalam mendukung keberagaman dan inklusivitas,” katanya.

Setyawan menjelaskan, Equity Festival ini merupakan suatu rangkaian penutup pameran yang terdiri dari 10 kegiatan. Diawali dengan pembukaan festival yang berisikan orasi kesetaraan dan flashmob menari. Rangkaian acara lainnya seperti fashion talk show, workshop fotografi, beauty clinic, movie dcreening, food preparation, seminar kesehatan mental, klinik kesehatan mental, zumba, dan journaling yang akan dilaksanakan pada 24-28 Juli mendatang di Kompleks Museum Negeri Sonobudoyo yang telah menjadi saksi sejarah pentingnya gender dan peran ibu dalam kehidupan masyarakat. “Seluruh agenda festival ini dirancang untuk mampu memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat,” ujarnya.

Dengan demikian, acara ini tidak hanya terfokus pada gender perempuan. Festival ini juga memberikan ruang yang sama bagi partisipasi laki-laki, sebagai bentuk dukungan atas keberhasilan penyelenggaraan festival ini. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan keberagaman dan merangkul kesetaraan pada momen ini. “Festival kesetaraan ini akan menjadi simbol harapan bagi masa depan yang lebih inklusif dan berdaya bagi seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.

Ketua Jurusan Tari ISI Jogjakarta Rina Martiara mengatakan, melalui program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) sejumlah mahasiswa jurusan tari mengikuti program tersebut  bekerjasama dengan Museum Sonobudoyo. Mereka menari flashmob orasi kesetaraan pada acara pembukaan. Di akhir penutupan festival kesetaraan ini disi flashmob yang menceritakan perempuan-perempuan dengan berbagai profesi akan menuju hebat.”Karena perempuan adalah tulang punggung negara,” katanya. (wia/din)

Lainnya