Neutron Yogyakarta

Jebol Tembok, Gasak Uang dan Rokok

Jebol Tembok, Gasak Uang dan Rokok
DITANGKAP: Dua pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) di minimarket daerah Tempuran, berhasil dibekuk Polresta Magelang. Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Dua pelaku spesialis pembobol minimarket antar provinsi diringkus polisi. Pelakunya berinisial A, 27, warga Sumedang sebagai eksekutor dan AD, 24, warga Sukabumi sebagai pengemudi. Mereka membobol minimarket pada Rabu (21/6) lalu dan mengambil sejumlah uang di dalam brankas hingga rokok. Akibatnya, minimarket rugi sekitar Rp 63.291.000.

Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba mengatakan, saat membobol, minimarket belum dibuka. Pegawai baru membuka minimarket sekitar pukul 06.52. Mereka lantas melakukan absen kerja dan menuju ke ruang belakang untuk meletakkan tas dan helm.

Namun, mereka mendapati tembok samping toko sebelah selatan sudah berlubang karena dibobol. Kemudian, mereka memeriksa closed circuit television (CCTV) yang ternyata sudah raib. Mereka juga curiga dengan isi brankas dan sejumlah rokok yang sudah ludes digasak para pelaku.

“Kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Tempuran dengan kerugian uang tunai Rp 25.002.500, beberapa rokok senilai Rp 19.698.500, serta satu unit DVR CCTV telah hilang. Dengan total lebih dari Rp 63 juta,” ujarnya saat konferensi pers, kemarin (24/7).

Berdasarkan laporan tersebut, Sat Reskrim Polresta Magelang bergerak cepat melakukan penyelidikan. Termasuk berkoordinasi dengan jajaran polres lain. Karena berdasarkan hasil pengembangan, para pelaku yang berjumlah empat orang itu telah melakukan kejahatan di beberapa tempat. Yakni minimarket daerah Lamongan, Klaten, Borobudur, dan Kudus.

Keempat pelaku berhasil ditangkap pada Senin (17/7) di rest area Tol Ngawi, Jawa Timur. Saat ditangkap, para pelaku sedang beristirahat usai melakukan pencurian minimarket di bilangan Lamongan. “Kami sempat kejar-kejaran dengan empat pelaku dalam satu mobil yang baru saja melakukan pencurian di Jawa Timur,” sebutnya.

Rifeld menyebut, dua pelaku lain berinisial AS, 24 dan GG, 29 yang sama-sama warga Sukabumi. Mereka diproses oleh Polres Klaten karena terbukti melakukan pencurian di daerah Klaten. Para pelaku ini memang sengaja melakukan pencurian di beberapa minimarket yang jauh dari keramaian.

Uang hasil dari pencurian itu ditambah uang lain, mereka membeli mobil untuk memudahkan aksinya di beberapa tempat. Barang bukti yang diamankan di antaranya sebuah linggis besi, dua buah ponsel, satu unit mobil bermerek Xenia, dan beberapa bungkus rokok sisa hasil pencurian. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Sementara salah satu pelaku berinisial A mengaku, mulai menjalankan aksi pencuriannya setelah Lebaran 2023 lalu. Sasarannya memang mencari minimarket yang tutup, sekelilingnya sepi, dan belakangnya berupa kebun.

Untuk mengeksekusi, mereka biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Kemudian, hasil dari pencuriannya dibagi rata dengan para rekannya. Uangnya juga diberikan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kalau di Tempuran, kami bagi empat orang. Saya dapat Rp 3,5 juta. (Sebelum Tempuran) belum pernah lihat daerah sana, spontan pas lewat,” jelasnya. (aya/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)