Neutron Yogyakarta

Tingkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Erupsi Merapi

Tingkatkan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Erupsi Merapi
SIMULASI: Para warga di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung tampak menaiki sejumlah armada yang disediakan saat melakukan simulasi evakuasi mandiri, Senin (25/7/23).Dok BPBD Kabupaten Magelang

RADAR MAGELANG – Ratusan warga Desa Kaliurang, Srumbung mengikuti simulasi evakuasi mandiri yang bekerja sama dengan sejumlah pihak. Tujuannya untuk menyadarkan warga apabila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, kondisi Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga. Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika terjadi peningkatan aktivitas sehingga berstatus awas.
“Kita sebagai manusia yang namanya kehati-hatian, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan, itu dibutuhkan. Kali ini, kami mengambil sampel di Desa Kaliurang untuk melakukan evakuasi pengungsian,” ujarnya, Selasa (25/7/23).

Dia menyebut, simulasi ini masih dipandang perlu untuk meningkatkan kewaspadaan warga. Kegiatan ini diawali dengan para relawan yang melakukan evakuasi terhadap para kelompok rentan, utamanya lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak. Termasuk mengamankan dokumen penting.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 2,7 Kilometer, Tingkat Aktivitas Siaga Level 3

Kemudian, mereka diminta untuk naik ke sejumlah kendaraan yang telah disiapkan. Barulah dilarikan ke tempat evakuasi sementara di balai desa setempat. Namun, para relawan juga telah menyediakan tempat evakuasi akhir (TEA) di desa penyangga, yakni Desa Pakunden, Ngluwar.
Simulasi evakuasi tersebut menggunakan jalur timur melintasi Krasak. Kemudian, memasuki Sempu ke selatan menuju Bligo, Ngluwar.

Edi menyebut, di Kabupaten Magelang, desa yang masuk dalam kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi ada 19 desa. Yang mana memiliki potensi ancaman besar. Sedangkan yang masuk pada KRB II sebanyak 8 desa.

Dia menambahkan, simulasi terkait mitigasi bencana Merapi ini memang rutin digelar. Hanya saja, sempat terkendala akibat pandemi. “Tapi, ini sudah kita lakukan pelatihan atau simulai kembali. Kita pelatihannya di dusun terdekat (dengan Gunung Merapi),” jelas Edi.

Baca Juga: Tanggap Bencana Erupsi Gunung Merapi, BRI Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak

Sementara itu, Kepala Desa Kaliurang Kiptiyah mengatakan, potensi ancaman bencana Merapi di desanya memang terbilang besar. Menurutnya, simulasi ini sangat penting dilakukan untuk menindaklanjuti ancaman tersebut. “Sehingga warga tidak perlu panik apabila terjadi bencana. Mereka sudah tahu langkah-langkah mitigasinya,” katanya. (aya/bah)

Lainnya

Exit mobile version