Neutron Yogyakarta

Realisasi Pekerjaan Fisik Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Realisasi Pekerjaan Fisik Lebih Rendah dari Tahun Lalu
RAKOR: Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) Terpadu akhir Triwulan II tahun anggaran 2023.Prokompim Setda Kabupaten Magelang 

RADAR MAGELANG – Realisasi target fisik pada akhir Triwulan II tahun anggaran 2023 ini lebih rendah dibanding capaian pada 2022 lalu. Karena telah mencapai 51,44 persen pada periode yang sama. Sedangkan tahun ini, realisasi fisik baru mencapai 45,61 persen dari target 50,72 persen.

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menuturkan, penurunan realisasi fisik itu dikarenakan terdapat deviasi negatif sebesar 5,11 persen. Sedangkan anggaran belanja yang tersedia di luar dana BOS dan dana BOP sejumlah Rp 2.615.119.255.072.

Dia menambahkan, sampai akhir Juni 2023, telah terealisasi sebesar 33,43 persen. “Untuk itu, kepada organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu perlu mencermati lebih dalam kendala dan permasalahan yang dihadapi,” katanya di Ruang Command Center Pusaka Gemilang, Kamis (27/7/23).

Baca Juga: Jangan Mudah Tersulut Provokasi, Polres Magelang Kota Gandeng Perguruan Silat untuk Deklarasi Damai

Selain itu, dia menekankan, beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi selama Triwulan II dapat segera dirumuskan alternatif solusinya. Termasuk OPD yang realisasi fisik maupun keuangannya masih di bawah target. Sehingga tidak mengganggu pencapaian target yang telah ditetapkan.

Adi berharap, pada 2024 yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Magelang, semua indikator bisa tercapai. Sementara kegiatan pada 2024 nantinya diharap dapat mendukung program yang diprioritaskan.

Dia juga menekankan, agar pada Triwulan III seluruh kegiatan yang bersinggungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat harus sudah berjalan. Utamanya pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, dan lainnya.

Baca Juga: Polres Magelang Kota Terima Penghargaan Predikat Sangat Baik

Dengan berjalannya kegiatan pembangunan, kata dia, perputaran roda ekonomi bisa semakin meningkat. Setiap OPD juga harus selalu mencermati progres fisik, capaian indikator kinerja, maupun realisasi keuangan setiap bulannya. “Sebagai bahan pengendalian internal melalui koordinasi yang baik dengan perangkat daerah/instansi terkait,” katanya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version