Neutron Yogyakarta

Warga Kebumen Dihantui Kejahatan Jalanan

Warga Kebumen Dihantui Kejahatan Jalanan
CENGENG: Pelajar bersimpuh di hadapan orang tua, mereka menginsafi kesalahan usai terlibat aksi tawuran.M Hafied/Radar Kebumen

RADAR MAGELANG – Warga Kebumen dihantui aksi kriminalitas dan kejahatan jalanan. Terhitung sejak awal tahun, sudah cukup banyak peristiwa terjadi. Bahkan, hingga menimbulkan korban luka akibat terkena sabetan senjata tajam.

Peristiwa yang masih hangat di benak masyarakat ialah, aksi pengeroyokan sekelompok massa di area SPBU Kuwayuhan, Kebumen pada Minggu (23/7). Kejadian ini mengakibatkan empat pelajar terluka.

Sebelumnya, kelompok pelajar SMK dari tiga sekolah berbeda dilaporkan terlibat aksi tawuran pada Senin, (16/1). Akibatnya satu korban harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka sabetan benda tajam pada bagian bokong. Kemudian, pada (9/5) silam, Polres Kebumen berhasil menggagalkan aksi tawuran antar dua kelompok pelajar di Desa Purwodeso, Kecamatan Sruweng.

Atas aksi itu polisi berhasil mengamankan 37 pelajar beserta barang bukti berupa senjata tajam. Dari hasil pemeriksaan, dua kelompok pelajar tersebut diketahui berasal dari SMK di Purworejo dan gabungan pelajar setingkat SMA di Kebumen.

Fenomena maraknya aksi kejahatan jalanan ini sontak mengundang perhatian banyak pihak. Rentetan kejadian tersebut dianggap mencoreng citra Kebumen, yang selama ini dikenal sebagai kota aman dan nyaman. “Kebumen sudah sekian tahun damai, masalah kenakalan remaja ternyata sudah merebak. Sangat berbahaya kalau tidak ditindak tegas,” kata Koordinator Paguyuban Kepala Desa Reksa Praja Kebumen Kasimin, Senin (31/7).

Ia meminta, agar aparat komitmen melakukan upaya preventif dalam penegakan hukum. Hal ini dinilai penting, guna memperkecil ruang gerak kelompok masyarakat yang berniat melancarkan aksi kriminal hingga berujung tindak pidana.

Menurutnya, maraknya aksi kejahatan jalanan akan membuat masyarakat resah, terutama ketika beraktivitas di malam hari. “Harus disikat bersih gerombolan itu. Dari dulu Kebumen adem, ada kejadian seperti itu jangan sampai dibiarkan,” ungkapnya.

Terpisah, salah satu orang tua korban pengeroyokan, Deni Efendi Pratama Putra merasa perihatin lantaran belum lama ini anaknya menjadi sasaran pengeroyokan oleh kelompok massa tak dikenal. “Untung aja bukan disabet pakai samurai. Gak bisa dibayangkan. Gak tahu udah jadi apa sekarang,” kata Deni, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong.

Ia pun tak habis pikir, Kebumen yang notabene tidak memiliki kompleksitas permasalahan seperti di kota besar, justru aksi kejahatan jalanan mulai terjadi. Apalagi Kebumen terkenal aman-aman saja. “Kok jadi begini? Tidak menyangka ada aksi brutal. Seringnya kan di kota besar. Ini malah sudah ada di Kebumen,” ungkapnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)