Neutron Yogyakarta

PLHUT Rampung, Siap Beri Layanan Prima  Masyarakat

PLHUT Rampung, Siap Beri Layanan Prima  Masyarakat

RADAR MAGELANG – Kabupaten Purworejo kini miliki pusat layanan haji dan umrah terpadu (PLHUT). Calon jamaah haji dan umrah yang ingin mengurus administrasi dapat dipermudah dan dipercepat.

Proyek tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya Kabupaten Purworejo yang hendak mengurus haji. Sebab, semua proses pendaftaran haji reguler bisa dilakukan dalam satu hari dan satu tempat sehingga proses lebih cepat. Selama ini, pendaftaran haji dilakukan di dua tempat yaitu di Bank Penerima Setoran (BPS) biaya perjalanan ibadah haji (bipih) dan kantor kemenag setempat.

“Semoga masyarakat dapat terbantu dan dengan adanya gedung yang representatif masyarakat dapat lebih nyaman,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Purworejo Azis Muslim melalui PPK PLHUT Purworejo Waloya Selasa (1/8/23). Apalagi gedung tersebut sesuai standar layanan primayaitu ramah anak, lansia, dan difabel.

Baca Juga: Satu Jemaah Masih Dirawat di RS Jeddah, Tangis Haru Warnai Kepulangan 352 Jemaah Haji Kota Jogja

Diungkapkan, pembangunan gedung tersebut bersumber dari APBN sebesar Rp 2,8 miliar untuk pembangunan fisik dan sarana prasarana. “Kami mengajukan proposal sejak 2021 lalu, baru disetujui tahun ini,” ungkapnya Selasa (1/8/23).

Waloya mengatakan, secara nasional setiap kabupaten kota ditargetkan memiliki PLHUT. Namun, harus diseleksi terutama terkait kelaikan dan kesiapan lahan.

Di Jawa Tengah ada tujuh PLHUT termasuk di Kabupaten Purworejo. Secara nasional kini ada 55 PLHUT di kabupaten/kota. PLHUT di Kabupaten Purworejo merupakan pembangunan tercepat di Indonesia.

Baca Juga: Opname di Arab Saudi, Dua Jemaah Haji Bantul Tertunda Kepulangannya 

“Pembangunannya dimulai 20 Maret dan 28 Juli lalu pembangunan sudah selesai 100 persen. Harusnya target selesai 16 Agustus tetapi 31 Juli lalu kami BAST (berita acara serah terima) dari pelaksana proyek ke Kemenag Purworejo,” sebut dia.

Bangunan dua lantai tersebut luasnya 400 meter. Lantai 1 diperuntukkan sebagai layanan terpadu satu pintu meliputi layanan perbankan hingga layanan siskohat (sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu).  Sedangkan, lantai 2 adalah aula untuk kegiatan haji dan kegiatan internal kemenag aecara menyeluruh dengan kapasitas 70-100 orang. “Bulan ini sudah mulai beroperasi,” ungkapnya.

Staf Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kemenag Purworejo Azizah Fibriana menambahkan, siskohat itu untuk melayani pendaftaran, pembatalan haji, dan seputar informasi data jemaah terkait haji dan umrah. Yakni, terpadu dengan perbankan, kemenag pusat, dan Kementrian Kesehatan.

Baca Juga: Ajak Jemaah Haji Ciptakan Situasi Kondusif di Tahun Politik

Dia berharap, nantinya akan ada perbankan yang mau di PLHUT Purworejo. “Saat ini belum ada. Tapi, harapan kami nantinya ada bank yang bisa di sini karena semua tergantung dari pihak bank,” jelas dia.  (han/bah) 

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)