Neutron Yogyakarta

Hadis Setia, Pemilik Tambang Emas Desa Sukoagung yang Ditutup

Hadis Setia, Pemilik Tambang Emas Desa Sukoagung yang Ditutup
Hadis Setia saat menunjukkan lubang prnambangan emas miliknya yang sudah ditutup, Rabu (2/7/23). JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Kawasan perbukitan menoreh selain memiliki pemandangan indah juga menyimpan sejumlah material tambang. Salah satunya di Desa Sukoagung, Kecamatan Bagelen. Di sana terdapat aktivitas penambangan emas milik Hadis Setia, 73 di tanah miliknya sendiri. Seperti apa?

JIHAN ARON VAHERA, PURWOREJO

Hadis menjelaskan, di Bagelen hanya ada satu penambangan emas. Namun, saat ini aktivitas itu sudah berhenti sekitar dua minggu lalu. Hal itu imbas dari adanya pemberitaan tidak benar yang sempat beredar beberapa waktu lalu.

“Sudah ditutup sekitar dua mingguan karena tidak ada izinnya jadi saya manut aturan. Sementara lobang sudah ditutup oleh pemerintah, kalau ada izin insyaallah akan kami buka lagi untuk menambah income teman-teman,” katanya saat ditemui Radar Purworejo, Rabu (2/7/23).

Baca Juga: Kurangi Dampak Limbah, Sampel dari Tambang Emas Kulonprogo

Sebenarnya, dia sudah berupaya untuk mengurus izin agar penambangan tersebut menjadi legal. Namun, sampai saat ini belum membuahkan hasil.
Dia mendapatkan ilmu menambang dari pengalamannya sejak 1970 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia menambang bersama temannya dan belajar dari situ. Sementara, dia sudah melakukan aktivitas penambangan di Desa Sukoagung secara manual sejak 1995 lalu karena memiliki istri asli desa tersebut.

Hadis mengetahui tanah ada kadar emasnya dengan melihat titik-titik tambang dari peta Indonesia. Awalnya dia menemukan di Desa Hargorojo, Bagelen dan pindah ke beberapa tempat hingga akhirnya di lokasi yang sekarang ditutup. “Kalau sudah tidak ada hasilnya saya pindah,” lanjut dia.

Dulu, dia hanya menambang sendiri tetapi lambat laun ada teman-temannya yang ikut berkerja. Sampai ditutupnya penambangan tersebut, ada sembilan orang. “Kalau hasilnya saya pasrah karena tidak dapat dipastikan, kalau emas itu tidak bisa diperkirakan tergantung dari yang memberi hidup. Kadang seminggu saja belum tentu dapat,” kata dia.

Baca Juga: Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal

Untuk menambang, pihaknya selalu memperhatikan keselamatan. Saat ini lubang penambangan sudah sepanjang 20 meter dengan kedalaman 45 meter yang digali selama dua tahun. “Kalau menambang itu harus ada perhitungan. Terutama memperhatikan struktur tanah. Yang rawan dipasang stek pakai kayu yang kuat ukuran 10 cm agar aman,” benernya.

Dia berharap, agah pemerintah dapat memberikan izin terkait aktivitas tersebut. Mengingat, dari aktivitas tersebut dia bisa membantu warga yang membutuhkan pekerjaan. “Sekarang saya bertani semenjak (penambangan emas) ditutup,” tandas dia. (bah) 

Lainnya

Exit mobile version