Neutron Yogyakarta

Seleksi Calon Hakim Agung Dilakukan secara Adil

Seleksi Calon Hakim Agung Dilakukan secara Adil
DISKUSI: Ketua KY Amzulian Rifai saat mengikuti kegiatan sinergitas KY dengan media massa di Grand Keisha Hotel, Jogja, Jumat malam (4/8/23).Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Ketua Komis Yudisial (KY) Amzulian Rifai memastikan seleksi calon hakim agung (CHA) dilakukan secara adil dan tanpa adanya kompromi atau titipan dari pihak tertentu. Karena saat ini, KY tengah melakukan seleksi CHA dan calon hakim ad hoc atas tembusan dari Mahkamah Agung (MA).

Amzulian juga menyaksikan anggotanya telah bekerja keras. Bagaimana komisioner tanpa kompromi. “Hanya saja, banyak yang nanya ke saya (bagaimana seleksi CHA) dan coba-coba nitip. Pertanyaannya, apakah fair? Saya katakan, saya menyaksikan langsung. Pertaruhannya adalah kami semua,” tegasnya, Jumat malam (4/8).

Seleksi CHA dan calon hakim ad hoc itu dilakukan untuk mengisi 10 posisi. Di antaranya satu Hakim Agung Kamar Perdata, delapan Hakim Agung Kamar Pidana, dan satu Hakim Agung Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak. Kemudian, tiga hakim ad hoc di MA.

Baca Juga: Komisi Yudisial Dorong Media Masa Kritis dan Awasi Kinerja Hakim

Dia menegaskan, seleksi CHA tersebut dilakukan dengan sangat ketat dan bertanggung jawab. Bahkan, jika dia ikut menjadi salah satu kandidat, belum tentu lulus pada proses seleksi tersebut. Terlebih masih harus ada persetujuan dari DPR RI. “Daripada nggak lulus, saya nggak mau ikut tes. Karena memang berat,” ucapnya.

Amzulian menyebut, KY sempat mengajukan sembilan kandidat CHA. Padahal sebetulnya kebutuhannya lebih dari itu. “Walaupun butuhnya misalnya 15, kalau memenuhi syarat hanya sembilan, ya sembilan itu kami usulkan. Kalau nggak salah, (saat itu) yang lolos cuma tiga,” sambungnya.

Sebab, kata dia, pemeriksaan rekam jejak terhadap CHA ini sangat detail. Bahkan, KY mendatangi rumah CHA dan bertanya kepada keluarga maupun tetangga sekitar. Termasuk kebiasaan dan kehidupan sehari-harinya juga digali secara mendalam. Supaya informasi yang didapat benar-benar valid dan sesuai kondisi di lapangan.

Baca Juga: Sakit Hati Dipecat, Mat Hakim Curi Pikap Mantan Bosnya

KY juga memanfaatkan informasi yang bersifat intelijen. “Saya pikir tidak banyak seleksi jabatan yang sampai berbuat sedalam itu. Kurang apalagi kami. Sudah maksimal sekali karena cara itu,” sebut Amzulian. (aya/din)

Lainnya