RADAR MAGELANG – Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (Untidar) diwarnai dengan pencatatan prestasi di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Mereka membuat rangkaian pothil, camilan khas Magelang sepanjang lebih dari satu kilometer. Dalam kegiatan ini, Faperta juga menggandeng pelaku UMKM pothil.
Pothil merupakan camilan berbentuk seperti cincin dan terbuat dari singkong. Masyarakat Magelang telah mengonsumsi pothil secara turun-temurun dan menjadikannya sebagai camilan lokal yang kerap dijadikan buah tangan bagi wisatawan. Selain itu, pothil juga banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional dan pedagang kaki lima.
Ketua Panitia PKKMB Faperta Untidar Ansyari Hasta Harsya Hamidan menuturkan, tahun ini pihaknya ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga terbesit ide untuk mencatatkan rekor rangkaian pothil terpanjang. Apalagi Faperta saat ini fokus dalam pemanfaatan dan pengembangan singkong.
Baca Juga: Sebanyak 12.338 Warga Menari, Catatkan Rekor MURI
Faperta, memiliki koleksi tanaman singkong sejumlah 150 varietas. Mahasiswa dan dosen Faperta sedang melakukan penelitian dalam rangka turut serta mengembangkan bibit unggul varietas singkong lokal. Karena tanaman singkong merupakan satu komoditas pertanian yang cukup berpotensi untuk dikembangkan.
Dia menyebut, dalam kegiatan ini, Faperta menghabiskan 150 kilogram pothil. Setiap mahasiswa baru diminta untuk merangkai pothil dan dimasukkan dalam plastik bening panjang. “Satu orang mahasiswa jatahnya membuat 1,5 meter pothil dari rumah. Kemudian, dibawa ke kampus untuk disatukan dengan lainnya,” terangnya di sela kegiatan, Rabu (9/8/23).
Pencatatan rekor MURI ini diikuti oleh 682 mahasiswa, beberapa panitia, dan dosen. Setelah dirangkai dan dinobatkan sebagai pothil terpanjang, pothil itu dibawa pulang kembali oleh mahasiswa. Selain mengenalkan pothil kepada masyarakat secara luas, pencatatan ini juga bisa mem-branding Untidar. Termasuk memberdayakan UMKM pothil.
Dengan dikenalnya harapannya mampu membuat sentra produksi pothil semakin populer. Hal ini akan membuat anak muda tergerak untuk ikut serta dalam pengembangan produksi pothil. Sehingga kelestarian pothil akan terus terjaga di masa depan. Hal ini juga selaras dengan visi Untidar yaitu menjadi universitas unggul dalam bidang kewirausahaan berbasis sumber daya dan kearifan lokal. (aya/din)