Neutron Yogyakarta

KPU Catat Ada 714 Pemilih Difabel

KPU Catat Ada 714 Pemilih Difabel
SEMARAK: Siswa SLB Negeri Kota Magelang mendapat sosialisasi dengan tema ‘Pemilu Ramah Disabilitas’ yang merupakan salah satu rangkaian dari Kirab Pemilu 2024.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Magelang mencatat ada 714 pemilih pada Pemilu 2024 dari kelompok penyandang disabilitas di wilayahnya. Untuk itu, KPU perlu memberikan sosialisasi terhadap para pemilih tersebut. Sebab mereka memiliki hak yang sama untuk memberikan suaranya pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Kepala KPU Kota Magelang Basmar Perianto Amron merinci, dari jumlah itu ada 341 disabilitas fisik, 239 tuna grahita, 54 sensorik wicara, 43 sensorik netra, 22 intelektual, dan sensorik rungu ada 15 anak. “Semua lokasi tempat pemungutan suara (TPS) harus ramah terhadap disabilitas,” ujarnya saat ditemui, Kamis (10/8/23).

Adapun TPS di Kota Magelang berjumlah 353 titik dan dua TPS khusus yang berada di Lapas Kelas IIA Magelang. Di lokasi TPS itu, kata dia, wajib ramah terhadap disabilitas. Seperti menyediakan akses jalan khusus bagi disabilitas fisik yang menggunakan kursi roda. Pemilih disabilitas netra juga akan disiapkan surat suara berhuruf braille. Begitu juga dengan penyandang disabilitas lainnya.

Baca Juga: Dari 826 Pendaftar, KPU Sebut 161 Bacaleg Tidak Penuhi Syarat

Basmar mengatakan, KPU akan melakukan bimbingan teknis kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk melayani mereka dengan sebaik mungkin. Para penyandang disabilitas juga bakal didampingi saat berada di bilik suara. “Baik pendamping dari pihak keluarga maupun KPPS. Tapi, mereka tetap menggunakan hak pilihnya,” sebutnya.

Meskipun penyandang disabilitas, lanjut dia, mereka tetap menggunakan hak pilihnya. KPU juga menggandeng sekolah luar biasa (SLB) di Kota Magelang untuk rutin mengadakan sosialisasi Pemilu. Termasuk mengenalkan 18 partai politik (parpol) yang maju pada Pemilu 2024. “Kalau yang bersangkutan nggak bisa nyoblos, pendampingnya yang nyoblos sesuai pilihan anak tersebut,” imbuhnya.

Kepala SLB Negeri Kota Magelang Siti Asnah menyebut, ada 58 pemilih dari siswa penyandang disabilitas di sekolahnya. Dari jumlah itu, didominasi oleh tuna grahita. Kemudian, ada tuna rungu, wicara, dan daksa. Rerata berasal dari tingkat SMA.

Baca Juga: KPU Jogja Terima Perbaikan Dokumen Ratusan Bacaleg

Dibanding pada ajang Pemilu 2019 lalu, dia menyebut, baru kali ini mendapat sosialisasi dari KPU Kota Magelang. Mulai dari memberi pemahaman soal Pemilu hingga tata cara pemilihan. “Tahun ini, KPU memfasilitasi kami. Sehingga anak-anak yang kemarin mengalami kesulitan, bisa terbantu,” paparnya.

Dia berharap, dengan adanya sosialisasi ini, para siswa dapat lebih mengenal soal Pemilu. Meskipun pada saat pemilihan nanti, akan ada orang yang memberikan pengarahan terhadap para siswa. “Guru sebetulnya sudah memberikan pengetahuan tentang Pemilu. Paling tidak, mereka tahu latar belakang calon anggota legislatif yang akan dipilih,” tuturnya. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version