Neutron Yogyakarta

Nur Ditemukan Tewas Terkapar di Ruang Tamu

Nur Ditemukan Tewas Terkapar di Ruang Tamu
EVAKUASI: Setelah ditemukan terkapar, jenazah Nur lantas dibawa menuju RSUD Muntilan untuk dilakukan autopsi. (Warga wadas untuk radar jogja)

RADAR MAGELANG – Nur Khasanah, warga Dusun Dologan, Wadas, Kajoran ditemukan tewas dalam kondisi terkapar di lantai ruang tamu, Senin (14/8) sekitar 13.30. Penemuan itu sempat menggegerkan warga setempat.

Sekretaris Desa Wadas Kabul mengatakan, penemuan jenazah ini berawal dari kecurigaan orang tuanya karena Nur lama tidak nampak. “Terakhir komunikasi dengan keluarga pada Minggu (13/8) sekitar pukul 15.00,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara rumah orang tua Nur bersebelahan, hanya selang satu rumah saja. Lantaran khawatir dengan kondisi anaknya, orang tua Nur pun meminta tolong kepada warga untuk menilik rumahnya.

Namun, rumah itu dalam kondisi terkunci. Kemudian dibuka secara paksa dengan cara didobrak oleh sejumlah warga. Setelah berhasil didobrak, warga kaget melihat Nur sudah terkapar di ruang tamu rumahnya.

Perempuan 38 tahun itu ditemukan dalam kondisi sedikit memar di wajah dan ada darah di bawah hidung. Lantaran warga tidak berani melangkah lebih jauh, akhirnya menghubungi kepolisian.

Padahal, kata Kabul, Nur sempat membalas pesan dari warga karena dia juga menjual pulsa listrik. “Kemarin sore masih Whatsapp-an sama warga karena mbak Nur dagang pulsa listrik ada mau bayar. Warga juga kaget (dengan penemuan itu),” terangnya.

Nur diketahui merupakan single parent dan meninggalkan satu anak perempuannya. Saat kejadian, anak Nur tidak berada di rumah karena tengah bekerja. Lantas, jenazah Nur dibawa ke RSUD Muntilan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan autopsi.

Saat dimintai keterangan, Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan, sementara ini masih dalam proses penyelidikan. Utamanya untuk mengetahui penyebab kematian. “Dugaan penyebabnya belum diketahui. Saat ini masih lidik,” katanya. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)