Neutron Yogyakarta

Mengikuti Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo saat Pulang Kampung ke Gombong

Mengikuti Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo saat Pulang Kampung ke Gombong
PRESTASI : Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo pulang kampung halaman di Gombong, Kebumen. (M Hafied/Radar Kebumen)

RADAR MAGELANG – Marsekal Madya (Marsdya) TNI Kusworo merupakan salah satu sosok yang cukup serius atas keberlangsungan olahraga judo. Jenderal bintang tiga itu tak hentinya memberikan perhatian, demi muncul atlet judo berprestasi. Lalu apa yang akan dilakukannya untuk kampung halamannya?

M. HAFIED, Kebumen

Saat pulang kampung ke Gombong Kebumen, Marsdya TNI Kusworo jadi mengingat masa kecilnya. Terutama terkait dengan hobinya olah raga judo. Mantan pilot jet temput Sukhoi ini bercerita sudah menyukai judo sejak duduk di bangku SMP. Keseriusan menjadi atlet judo semakin menjadi, ketika dirinya bergabung Judo Waza Gombong (JWG) Kebumen. Tepatnya pada era 1980-an.

Kecintaan Kusworo terhadap dunia judo terpatri hingga sekarang. Terlihat, perawakan di usianya 56 tahun masih tetap bugar. Kondisi fisiknya tampak kekar dan terjaga. Raut mukanya terlihat awet muda, meski kini telah bersanding dengan cucu. “Sejak saya kecil disini (Gombong) terkenal dengan judo. Di tahun segitu sudah banyak yang ikut,” ungkap Kusworo saat pulang kampung di Gombong, Rabu (16/8/23).

Baca Juga: Anggota TNI Harus Jaga Gaya Hidup Sehat

Baginya, olahraga judo memiliki peran dalam perjalanan karir di TNI. Dari judo, dia dapat belajar tentang banyak hal. Mulai dari nilai disiplin, daya juang, sportivitas hingga loyalitas. Bahkan, disela kesibukan sebagai perwira tinggi TNI, dia tetap menyempatkan diri berlatih dan memantik semangat para atlet judo junior. Dia menyebut, harus ada regenerasi judo. Yang senior memberikan dorongan kepada junior. “Ini sedang kita pupuk kembali, tentu dengan para senior yang punya keinginan bersama,” kata pria yang kini dipercaya sebagai Kepala Basarnas.

Pria kelahiran Gombong, 12 Februari 1967 ini mencatatkan berbagai torehan prestasi membanggakan pernah diraih, salah satunya trofi kejurnas. Menurut dia, semua olahraga, termasuk judo itu diuntungkan dapat disiplin. “Basic utama itu sudah dapat. Apalagi olahraga yang punya wadah sampai internasional,” kata Kusworo.

Dia berharap, dari Gombong akan lahir atlet berprestasi untuk berbagai kejuaraan. Dia pun meminta rekan pelatih judo agar intensif memberikan pembinaan secara berjenjang. “Dari dulu, kalau Porda atlet Gombong minim juara dua. Sering juara umum, selalu seperti itu. Kami harapkan terus mengalir ya,” jelasnya.

Baca Juga: TMMD Wujud Bakti TNI, Tingkatkan Akselerasi Pembangunan

Sementara itu, salah satu atlet judo Gombong Dipo Indra Praserta mengaku bangga, Marsdya Kusworo berkenan berkunjung ke tempat kelahirannya, Gombong. Apalagi, dalam kunjungan tersebut menyempatkan waktu berdiskusi bersama para atlet judo. “Beliau sendiri yang meminta di Gombong harus ada pembinaan atlet terukur,” ungkapnya. (pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)