Neutron Yogyakarta

Bebas Berkreasi, Bawa Gunungan hingga Ogoh-Ogoh Naga

Bebas Berkreasi, Bawa Gunungan hingga Ogoh-Ogoh Naga
UNIK: Anak-anak hingga dewasa antusias mengikuti karnaval yang diadakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Jumoyo, Salam. Ada berbagai kreativitas yang dipamerkan.Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Semarak perayaan HUT ke-78 RI masih menggelora di tengah-tengah masyarakat. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memeriahkan momentum tersebut. Termasuk di Desa Jumoyo, Salam yang mengadakan karnaval dan diikuti oleh 16 dusun.

Karnaval tersebut dimulai dari Lapangan Desa Jumoyo, lalu menyusuri jalan protokol dan kembali lagi ke lapangan. Beberapa dusun tampak membuat ogoh-ogoh dengan berbagai karakter. Seperti kuda, naga, hingga hanoman.

Kepala Dusun Kemiren Ahmad Isam mengatakan, karnaval ini digelar untuk memeriahkan HUT ke-78 RI. Bahkan, kegiatan tersebut baru kali pertama dilakukan yang melibatkan seluruh warga di Desa Jumoyo. Biasanya hanya dilakukan per dusun. Dia menyebut, setiap dusun memiliki kreativitas masing-masing. “Semua dusun diwajibkan ikut. Perwakilan beberapa warga. Tiap-tiap dusun bebas mau berkreasi seperti apa. Kalau dusun saya, temanya Pancasila,” terangnya kepada Radar Jogja, Minggu (20/8/23).

Baca Juga: Ada Ogoh-Ogoh, 134 Kontingen Semarakkan Karnaval Pembangunan Secang Peringati HUT Ke-78 RI

Tema tersebut disesuaikan dengan dusunnya yang menyandang sebagai Kampung Pancasila. Selain itu, ada juga dusun yang menunggulkan sektor pertanian dengan membawa gunungan palawija. Sebagai ungkapan syukur warga atas limpahan nikmat.

Isam mengatakan, warga memang sangat antusias mengikuti karnaval tersebut. Harapannya, gelaran ini selalu diselenggarakan setiap tahunnya. Tentu lebih meriah lagi. “Kegiatan ini sekaligus mempererat kerukunan warga. Ke depan, semoga lebih meriah dan tertata lagi,” sebutnya.

Seorang warga Wiwi Safitri, 24 mengaku terhibur dengan pawai karnaval yang diadakan warga Desa Jumoyo. Apalagi beberapa dusun terlihat kompak dengan mengenakan kostum yang lucu. “Senang, ya lihat ramai-ramai kayak gini. Dulu, belum ada karena masih pandemi,” paparnya. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version