RADAR MAGELANG – Kementerian ESDM saat terus mendorong bahwa gas melon hanya diperuntukkan bagi warga miskin. Saat ini, masih dalam tahap pendataan dan rencananya akan segera diterapkan tahun depan.
Pemilik agen elpiji Purworejo PT Eka Karya Asta Christopher Panji menyebutkan, saat ini di Kabupaten Purworejo masih tahap sosialisasi ke pangkalan. “Sambil jalan mereka diajari dari agen untuk mulai nginput data NIK konsumen mereka,” katanya Rabu (23/8/23).
Nantinya, pembelian LPG 3 kilogram akan sama dengan BBM jenis solar. Yakni, yang sudah terdaftarlah yang bisa membeli. “Bedanya kalau solar kan dari pegawai Pertamina dan sudah terlatih. Kalau ini kan dari pangkalan. Jadi harus diajari dulu,” sebutnya.
Baca Juga: Salah Injak Gas Mobil, Guru Tabrak Siswi SMKN Hingga Tergancet di Depan Sekolah
Diungkapkan, agen hanya sebatas menerima laporan dari pangkalan. Terkait data, langsung masuk ke Pertamina. “Kami tidak bisa ngecek yang sudah masuk daerah mana saja. Dan kami juga belum dikasih datanya oleh Pertamina,” ungkap Panji.
Sementara itu, pihaknya menyarankan kepada pangkalan untuk memiliki database konsumen mereka sendiri. “Sehingga, tinggal memasukkan NIK saja kalau terdata bisa lanjut transaksi. Setiap pangkalan memiliki aplikasi merchant dan yang bisa mengakses user dan password adalah pangkalan masing-masing. Mereka yang menyimpan data konsumen mereka sendiri,” bebernya.
Panji menambahkan, selama ini rata-rata kebutuhan gas melon di Kabupaten Purworejo sekitar 22 ribu tabung per hari. Sedangkan untuk penjualan gas melon selama 2022, tercatat lebih dari 6,5 juta tabung.
Baca Juga: Perbaiki Gas Melon Dekat Tungku Api, Warung Makan Ludes Terbakar
Kabid Perijinan Bahan Pokok Penting dan Kemetrologian (Perbamet) Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Purworejo Winanto menyebut, ketersediaan gas subsidi di wilayahnya aman. “Ini kan semester awal, jumlah yang beredar juga masih di bawah alokasi yang disediakan. Di pasaran gas itu suplainya banyak sehingga penjualan relatif lebih lambat dibanding drop,” kata dia.
Di samping itu, terkait data gas melon khusus untuk masyarakat miskin saat ini masih digarap oleh Pertamina. Nantinya, pihaknya hanya sebatas melakukan pengawasan secara berkala dan terintegrasi. Baik dari kepolisian, kejaksaan, dan bagian perekonomian. “Jangan sampai ada kelangkaan di lapangan,” tandas Winanto. (han/eno)