Neutron Yogyakarta

Amartha Mikro Fintek Hadirkan Layanan Keuangan Inklusif

Amartha Mikro Fintek Hadirkan Layanan Keuangan Inklusif
DUKUNGAN : Amartha dan BroilerX berkolaborasi untuk mendorong para pelaku UMKM sektor peternakan di DIJ menuju transformasi digital, karena mereka masih jarang tersentuh layanan keuangan inklusif maupun teknologi. (Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Pendanaan menjadi persoalan yang cukup penting bagi para pengusaha. Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bagi para pengusaha, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk masyarakat akar rumput yang sulit menjangkau pendanaan dari bank.
Head of Business Partnership Lending Amartha Adityo Putranto menjelaskan salah satu mitra yang digandeng adalah BroilerX. Ini merupakan perusahaan teknologi yang memiliki visi mendukung transformasi digital berkelanjutan di sektor peternakan.”UMKM di sektor peternakan umumnya beroperasi di skala desa dan masih minim tersentuh oleh layanan keuangan inklusif maupun teknologi,” katanya,kemarin (24/8).
Adityo menambahkan, nantinya para peternak dapat mengakses layanan keuangan inklusif dari Amartha. Sekaligus mengadopsi teknologi smart forming yang disediakan oleh BroilerX. Diharapkan nantinya tercipta iklim kolaboratif yang saling menguntungkan dengan pemanfaaran teknologi. Sehingga bisa menciptakan kesejahteraan yang merata.”Para peternak ayam dapat mengajukan pembiayaan yang digunakan untuk membeli peralatan ternak berbasis teknologi dari BroilerX. Sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi,” tambahnya.
Melalui program kemitraan ini, peternak bisa memilih tenor pembiayaan yang lebih singkat sesuai masa panen di sektor peternakan. Antara 45 hari sampai 90 hari.”Dalam menyalurkan modal bagi peternak ayam, Amartha memanfaatkan teknologi risk-profiling berbasis AI yang akan menghasilkan credit scoring akurat bagi peternak,” katanya.
CEO BroilerX Prastyo Ruandhito menuturkan kini dia telah menggandeng 350 peternak ayam yang tersebar di beberapa daerah. Dia mengklaim masing-masing peternak yang bergabung dengan ekosistem BroilerX mampu mengalami peningkatan penghasilan sebesar 40-60 persen. Adua solusi yang ditawarkan. Menurunkan biaya listrik dan menurunkan biaya gas pemanas. “Jadi cost-nya bisa di-reduce. Kalau listrik kita bisa reduce sampai 60 persen. Untuk pengggunaan gas bisa 90 persen,” kata Prastyo.

Dia menjelaskan, sebelum mendapatkan pendanaan para peternak akan diseleksi terlebih dahulu. Peternak yang terseleksi kemudian akan di asesmen oleh Amartha. “Amarta akan melakukan seleksi. Lalu, akan melakukan disbursement datanya ke kami. Dan kami melakukan pembelian pakan, anak ayam, obat-an atau Internet of Things (IoT) kami kepada peternak,” katanya.
Peternak tak perlu khawatir akan isu harga ayam yang terus bergejolak. Nantinya, akan ada perjanjian antara BroilerX dengan peternak yang menjamin kestabilan harga.”Peternak tidak perlu pusing harga panennya seperti apa. BroilerX menjamin harga stabil. Kontrak di awal ada fix price yang dibeli dari peternak. Jadi peternak tidak perlu khawatir. “Di BroilerX jual ayam potong, mengolah sosis, chicken nuget untuk menjawab tantangan gejolak harga,” ungkapnya. (isa/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)