Neutron Yogyakarta

Wali Kota Merasa Klop, Staf Ahli Jabat Sekda

Wali Kota Merasa Klop, Staf Ahli Jabat Sekda
DILANTIK: Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz melantik Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi di Pendopo Pengabdian, Rumjab Wali Kota Magelang, Jumat (1/9/23).Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang kini memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang definitif. Hal itu seiring berakhirnya masa jabatan Penjabat (Pj) Sekda Kota Magelang Larsita per 1 September 2023. Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz pun resmi melantik sekda baru, hasil lelang jabatan, Hamzah Kholifi pada Jumat (1/9).

Perlu diketahui, seleksi sekda ini sudah berlangsung sejak April 2023 lalu. Untuk mencari pengganti sekda Joko Budiyono yang telah purna tugas per 1 Maret 2023. Hingga seleksi seleksi terbuka, tercatat ada tiga kandidat sekda yang memenuhi syarat. Namun, berdasarkan hasil rekomendasi dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN), sekda dijabat oleh Hamzah Kholifi.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz juga telah menjatuhkan pilihan kepada Hamzah usai bertarung dengan dua kandidat lainnya. Aziz pun merasa lebih klop dengan Hamzah. Sebelumnya, Hamzah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan. Meski begitu, dia tidak menampik, ketiga kandidat tersebut memiliki etos kerja yang baik.

Baca Juga: Kota Magelang Raih Nirwasita Tantra 2022

Menurutnya, jabatan sekda merupakan jabatan tinggi seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahan. Tapi juga memiliki tanggung jawab yang besar dan tidak mudah. “Hamzah harus segera menyesuaikan diri dengan cepat. Jangan sampai menunda karena pekerjaan rumah (PR) di Kota Magelang cukup banyak,” ujarnya.

Dia menegaskan, Hamzah harus segera menyusun rencana kerja. Lantaran dia tidak ingin sekda kali ini terlalu santai. Termasuk harus memperkuat hubungan antara eksekutif dengan legislatif. Karena menurutnya, Kota Magelang tidak akan maju jika tidak bekerja sama.

Aziz menyebut, sekda itu layaknya istri bagi wali kota. Yang mana harus mengerti dan saling mengingatkan ketika wali kota salah. Mengingat dirinya sadar, bukan berasal dari kalangan birokrat. “Ke depan, indikator dan penilaiannya harus jelas. Setiap dua tahun sekali, akan ada evaluasi. Karena jabatan sekda tidak gampang,” bebernya.

Baca Juga: Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba, Pejabat Pemkab Magelang Ikuti Tes Urine

Dia menambahkan, sekda tidak hanya menekankan kepintaran atau intelektual saja. Tapi, mampu mengembangkan kerja sama dengan berbagai instansi vertikal. “Saya senang kalau bekerja itu amati, tiru, dan modifikasi (ATM). Pak Hamzah juga harus bekerja dengan tim, jangan individual. Pintar itu penting, tapi kalau tidak bisa merangkul yang lain, ya sama saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Hamzah Kholifi merasa terhormat karena dipilih menduduki kursi sekda. Menurutnya, jabatan sekda bukan hal yang mudah. “Apa yang menjadi programnya pak wali, harus bisa disengkuyung bareng-bareng. Sehingga seperti pengentasan kemiskinan maupun stunting, harus dilakukan dengan sinergi bersama,” kata dia.

Dengan begitu, komitmen bersama menjadikan Kota Magelang lebih baik lagi, dapat tercapai. Dia juga akan segera melanjutkan tugas dan berkoordinasi dengan sekda sebelumnya. “Agar nanti langsung gas pol melanjutkan pekerjaan sebelumnya,” imbuh pria kelahiran 30 Mei 1968 itu.

Baca Juga: Kota Magelang Terima Penghargaan Nirwasita Tantra 2022

Selama meniti karir sebagai ASN Pemkot Magelang, Hamzah Kholifi pernah menjadi staf kelurahan, Lurah Wates, sekretaris camat, camat Magelang Selatan, kepala badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol), dan jabatan terakhir Staf Ahli Wali Kota Magelang Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan selama dua tahun. Dirinya juga didapuk sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Kota Magelang sejak 2019. (aya/pra)

Lainnya

Exit mobile version