RADAR MAGELANG – Sebanyak 13 desa di Kabupaten Purworejo telah menerima dropping air bersih. Tujuh desa di antaranya termasuk desa yang langganan dropping air bersih setiap kemarau. Ada 76 tangki atau 380 ribu liter air bersih yang telah disalurkan. “Hari ini ada satu permohonan lagi yang masuk. Desa Loano, Kecamatan Loano juga meminta air bersih,” kata Kabid Penyelamatan dan Evakuasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Suparyono, Selasa (5/9/23).
Sebanyak 13 desa tersebut berada di enam kecamatan.Yakni Kecamatan Bagelen (Desa Somorojo di Dusun Sejagir dan Tepu, Desa Tlogokotes di Dusun Tlogo, Desa Sokoangung di Dusun Kaliagung dan Sekagung, Desa Hargorojo di Dusun Plarangan, Sikuning, dan Curug).
Kemudian, Kecamatan Grabag (Desa Rowodadi di Dusun Rowosari), Kecamatan Gebang (Desa Seren di Dusun Sedlanggung, Desa Mlaran di Dusun Persidi dan Kragon), Kecamatan Purwodadi (Desa Karangsari di Dusun Karangrejo dan Kebonagung).
Baca Juga: Punya Sumur Bor Sedalam 124 Meter, Tapi Masih Kekurangan Air Bersih
Kecamatan Purworejo (Desa Wonotulus di Dusun Krajan di dua titik dan Droko, Desa Donorati di Dusun Donoreti, Desa Sidorejo di Dusun Bokongan dan Jambean di tiga titik, Desa Sidomulyo di Dusun Dukuh Tengah). Serta, Kecamatan Bayan (Desa Sambeng di Dusun Krajan, Bleber, Genting, dan Bambon). “Warga yang dibantu ada 13.253 jiwa dengan 3.395 KK,” sebut dia.
Suparyono mengungkapkan, rata-rata setiap desa membutuhkan air sekitar 10 ribu liter. Selain melayani desa yang memiliki tandon, BPBD Purworejo juga melayani desa yang belum memiliki tandon. Yakni, dengan menggunakan terpal yang disediakan oleh desa atau toren yang kapasitasnya sekitar 1.050 liter.
Dikatakan, tahun ini ada 83 desa yang dipetakan rawan kekeringan dan kesulitan air bersih. Ada beberapa desa yang sebelumnya tidak meminta air bersih, tahun ini meminta seperti Desa Karangsari, Purwodadi. “Sementara desa yang langganan meminta air bersih setiap kemarau itu Desa Somorejo, Tlogokotes, Sokoagung, Hargorojo di Kecamatan Bagelen dan Desa Wonotulus, Sidorejo, dan Sidomulyo di Kecamatan Purworejo,” ujar dia.
Baca Juga: Tujuh Kecamatan Krisis Air Bersih, Permintaan Droping Meningkat Dua Kali Lipat
Terkait perencanaan air bersih, tahun ini ada 90 tangki air bersih dengan biaya operasional Rp 29,07 juta. Namun, di APBD Perubahan pihaknya menambahkan 138 tangki karena musim kemarau masih panjang. Bahkan, prediksi dari BMKG hingga akhir Oktober sampai awal November masih akan terpengaruh musim kemarau.
Dia menambahkan, selama 15 hari ke depan, PMI Purworejo akan membantu BPBD Purworejo untuk menangani kesulitan air bersih. Yakni, sudah berjalan dari 4 hingga 23 September mendatang. “Itu inisiasi dari PMI, kami menyediakan unitnya sedang operasionalnya dari mereka. Data daerahnya dari kami agar mereka (PMI Purworejo) tidak kesulitan mencari wilayah yang kekeringan,” tandasnya. (han/din)