Neutron Yogyakarta

Harga Beras Tinggi, Bapok Lain Stabil

Harga Beras Tinggi, Bapok Lain Stabil
TUNGGU PEMBELI: Pedagang daging ayam di los daging Pasar Baledono Purworejo. Pantauan harga di pasaran saat ini, kecuali beras, harga bapok lainnya relatif stabil.JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO 

RADAR MAGELANG – Saat ini harga beras tinggi di pasaran, termasuk di Kabupaten Purworejo. Sementara, untuk harga kebutuhan pokok (bapok) lain terpantau stabil. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Purworejo pun akan kembali menggelar bazar pasar murah. Yakni, sebagai upaya untuk menstabilkan harga dan pasokan pangan di Purworejo.

Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Baledono Purworejo Rifai Apin menyebut, rata-rata harga bapok stabil. Seperti, harga bawang merah Rp 25 ribu, bawang putih sinco Rp 34 ribu, bawang putih kating Rp 37 ribu per kilogram (kg). “Untuk harga cabai termasuk rendah, misalnya harga cabai merah Rp 25 ribu dan cabai rawit Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kg,” katanya Kamis (7/9/23).

Sementara, harga gula pasir Rp 14 ribu, minyak goreng merek Kita Rp 15 per liter, dan telur Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu per kg. “Stabil, yang tinggi itu beras,” tegasnya.
Meski demikian ada pula harga bapok lain yang cukup tinggi yaitu, harga daging ayam negeri. Salah seorang pedagang dagang daging ayam di los daging Pasar Baledono Purworejo Sodiq menyebutkan, harga daging ayam cukup tinggi yaitu Rp 38 ribu per kg. “Sudah semingguan, ya lumayan tinggi,” ungkap dia.

Baca Juga: Balada Naiknya Harga Beras, Tetap Beli karena Kebutuhan Pokok

Terkait kenaikan harga di pasaran DKPP Purworejo berencana menggelar pasar murah. “Rencana 13 September nanti dimulai pukul 07.30, di Kecamatan Banyuurip. Harapannya, animo masyarakat nanti baik sehingga dapat membantu untuk mengatasi gejolak harga pangan khususnya di Kecamatan Banyuurip,” ujar Kepala Bidang Pangan, DKPP Purworejo Tri Astuti Rabu (6/9).

Dalam pasar murah iti, nantinya akan disediakan aneka bahan pokok seperti beras, telur, minyak, hingga gula. Selain itu, juga ada produk sayuran, bawang nerah, bawang putih, dan sebagainya. “Biasanya Bulog akan menyiapkan sekitar 1 ton beras. Untuk gula 240 kilogram (kg), dan minyak goreng sebanyak 300 liter,” sebut dia.

Dalam menyediakan bahan pangan tersebut, DKPP Purworejo bekerja sama dengan Bulog, gabungan kelompok tani (gapoktan) Kecamatan Banyuurip, kelompok wanita tani (KWT), dan juga pengepul.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Kebutuhan Pokok Naik

Pihaknya bisa saja menyediakan stok lebih banyak. Namun, masih akan disesuaikan terlebih dulu dengan animo masyarakat.

Seperti diketahui, gerakan pangan murah (GPM) tersebut sudah dilakukan selama empat kali. Biasanya, DKPP Purworejo akan mengambil momen yang dianggap pas seperti momen hari-hari besar saat mendekati puasa atau lebaran. Tri menyebut, selain bertujuan untuk menstabilkan harga pangan, GPM itu juga bertujuan untuk memperkenalkan produknya dari gapoktan dan KWT kepada masyarakat. Dengan begitu, produk mereka akan lebih dikenal oleh masyarakat luas. “Pada GPM itu, kami juga ada pemberian vaksin rabies untuk anjing dan kucing secara gratis dan rencananya akan ada pengobatan ternak yang mudah seperti scabies,” tandas Tri. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)