RADAR MAGELANG – Harga gabah kering panen (GKP) kini terus merangkak naik. Di pasaran, harga GKP berkisar antara Rp 650-700 ribu per kuintal. Fluktuasi kenaikan harga ini dinilai cukup menguntungkan bagi kalangan petani maupun tengkulak.
Seorang tengkulak beras asal Desa Kuwarasan, Samsirun, 44, mengatakan, kenaikan harga gabah berikut beras dirasakan sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, kondisi ini akibat sebagian lahan pertanian belum masuk masa panen. “Pecah rekor ini. Dahsyat betul. Selama saya jualan 15 tahun. Baru sekarang ini paling bagus. Biasanya paling mentok satu kuintal Rp 600 ribu lebih sedikit,” ungkapnya, Kamis (7/9).
Samsirun menyebut, memasuki pekan pertama September ini harga gabah sudah menyentuh Rp 770 ribu per kuintal. Harga tersebut diprediksi masih terus naik, hingga panen raya sekitar triwulan pertama tahun depan. “Tetap harga bisa naik. Untung dari sisi petani. Sudah sekian lama menunggu, sampai akhirnya harga bisa di atas wajar,” kata Samsirun.
Baca Juga: Hore, Harga Gabah Tinggi, Petani Untung?
Dia menjelaskan, dalam proses produksi, setiap satu kuintal gabah minimal menghasilkan 60 kilogram beras. Adapun untuk harga beras kualitas mediaum kini berkisar 12 ribu per kilogram. Sedangkan beras premium mencapai 14 ribu per kilogram.
Dia tak menampik masyarakat kini juga mulai beralih pemakaian jenis beras seiring dengan lonjakan harga. “Ada beberapa langganan, tadinya ambil premium sekarang cukup beras biasa. Ya itu karena harga lagi tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Pasar Disperindag KUKM Kebumen Basori optimis harga beras dapat terkendali. Pemkab, kata dia, juga telah melakukan berbagai cara guna menekan laju inflasi. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar. “Hampir setiap hari kami koordinasi. Bagaimana harga beras bisa terjaga. Gerakan pasar murah juga terus dilakukan,” ujarnya.
Baca Juga: Satu Jam, Bisa Hasilkan 1,5 Ton Gabah
Dia mengimbau, agar masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan beras di Kebumen. Sebab, sudah dipastikan aman hingga musim panen berikutnya. “Kami cek masih cukup, jadi tidak usah cemas. Ini sebentar lagi ada distribusi cadangan beras pemerintah,” paparnya. (fid/pra)