RADAR MAGELANG – Ketegangan mewarnai proses pemilihan kepala desa (Pilkades) Karangpoh, Pejagoan Selasa (12/9). Sejumlah simpatisan antar-pendukung calon kepala desa (cakades) sempat bersitengang di sekitar tempat pemungat suara (TPS).
Pantauan di lokasi, pelaksanaan coblosan Pilkades dijaga ketat aparat dari unsur kepolisian, TNI maupun Satpol PP. Mereka tampak berjaga di sekitar area TPS. Tak hanya itu, sekitar satu regu Brimob berjumlah sekitar 10 personel juga ikut disiagakan.
Para personel Brimob itu terlihat berjaga dengan mengenakan peralatan dan senjata lengkap. “Memang semalam kapolres datang ke sini. Sekarang ada BKO Brimob. Mungkin dampak polemik tahapan kemarin trending, jadi wajar ada Brimob,” kata Ketua Pilkades Desa Karangpoh Wahyu Widodo.
Widodo mengungkapkan, suasana tegang sempat terjadi ketika awal proses pencoblosan. Hal ini dipicu karena salah satu kubu pendukung cakades menyediakan transportasi untuk para pemilih. Hal ini tidak diterima oleh kubu pendukung lain, sehingga sempat terjadi ketegangan. ” Ada debat sedikit lah. Fokus kami di TPS aja,” ungkapnya.
Baca Juga: Pilkades Karangpoh Kebumen Memanas, BKO Brimob Siaga di TPS
Dia menegaskan, perihal angkutan untuk pemilih bukan menjadi kewenangan panitia Pilkades. Artinya, semua dikembalikan kepada tim pemenangan atau simpatisan cakades. “Itu bukan ranah kami. Hak dari tim sendiri. Yang penting kami berpedoman tidak menyediakan angkutan.
Widodo menyebut, pelaksanaan Pilkades kali ini diikuti dua cakades. Masing-masing berangkat dari hasil penjaringan berdasar seleksi administratif. Adapun jumlah pemilih sebanyak 2.480 orang. “Partisipasi cukup lumayan. Sudah 90 persen lebih yang datang ke TPS. Melebihi target kami,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Pejagoan Tamim Sobri mengatakan, kedatangan aparat termasuk Brimob dalam pelaksanaan Pilkades merupakan hal lumrah. Semua dilakukan guna menghindari potensi dan resiko konflik antar pendukung cakades. “Infonya ada bersitegang antar tim sukses. Yang penting tidak anarkis karena ini kompetisi. Semua menjaga,” tuturnya.
Baca Juga: 800 Pasukan Siap Amankan Pilkades Serentak
Tamim mengatakan, pelaksanaan Pilkades Karangpoh masuk dalam peta rawan konflik. Meski begitu, semua dugaan pelanggaran Pilkades akan ditindak melalui aturan yang ada. Sebab, pelaksanaan Pilkades telah diatur secara eksplisit melalui Perda maupun Perbup. “Semua berpegang pada regulasi yang ada. Semalam ditinjau kapolres langsung,” tandasnya. (fid/eno