Neutron Yogyakarta

Patroli di Tempat Wisata dengan Drone

Patroli di Tempat Wisata dengan Drone
TAMBAH ARMADA: Kabaharkam meninjau beberapa armada yang nantinya disiagakan untuk mengamankan beberapa destinasi pariwisata super prioritas (DPSP). Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG – Badan Pemelihara Keamanan Polri (Baharkam) memberikan bantuan beberapa unit armada. Yang disiagakan untuk mengamankan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) dan sejumlah destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Dengan begitu, Baharkam dapat berperan dalam memperkuat tourism police di DPSP.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Pol Mohammad Fadil Imran menyebut, polri hadir dan berkomitmen untuk memperkuat serta memberikan kontribusi terhadap rasa aman wisatawan. Sehingga kunjungan wisata, baik domestik maupun mancanegara bisa terjaga sebagai sumber devisa. Sebab, satu tolok ukur peningkatan devisa berasal dari keamanan. “Ke depan akan ada patroli di destinasi wisata menggunakan drone,” katanya saat rapat kerja teknis (Rakernis) di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Rabu (13/9/23).

Dalam kesempatan itu diserahkan beberapa unit armada itu seperti mobil commad center yang dilengkapi dengan fasilitas dan fitur tertentu. Kemudian, ada televisi sirkuit tertutup (CCTV) portabel sebanyak 10 titik. Yang berguna untuk menambah CCTV yang belum ada di kawasan destinasi tersebut.

Baca Juga: Pelaksanaan Pilkades Harus Jaga Kamtibmas TNI dan Polri Bersinergi Lakukan Pengamanan Pilkades

Penambahan CCTV ini, kata dia, dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, bisa menambah monitoring di titik-titik yang dinilai crowded atau penuh dengan wisatawan. Terutama ketika ada kegiatan berskala nasional aupun internasional di Candi Borobudur. Termasuk di beberapa destinasi wisata yang perlu penambahan CCTV seperti Gunung Bromo, Jawa Timur; Malioboro, Jogja; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan lainnya.

Selain itu, Baharkam juga memberikan bantuan berupa segway atau kendaraan listrik beroda dua serta sepeda elektrik. Kedua armada tersebut diberikan untuk patroli di kompleks destinasi. “Seluruh DPSP dan wisata prioritas, semua kami berikan. Karena kami ingin mengedepankan pengamanan di setiap destinasi,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager TWC Unit Borobudur Jamaludin Mawardi mendukung upaya Polri dalam memperkuat pengamanan di Candi Borobudur. “Tidak hanya objek vitalnya, tapi pengunjung, aset, dan aktivitas di dalamnya,” ucapnya.

Baca Juga: Kisah Sudarmi, Doa Mustajab Ibu Wujudkan Mimpi Anak jadi Anggota Polri

Upaya tersebut, kata dia, tidak akan memengaruhi pengunjung. Sebab keamanan menjadi sebuah esensi yang mutlak dihadirkan pada sebuah destinasi wisata. Justru polisi memberi rasa aman yang lebih dan dipandang bukan menjadi satu hal yang menakutkan. Apalagi metode pengamanan yang dilakukan, berbeda dengan pengamanan saat terjadi kerusuhan.

Jamaludin menambahkan, kehadiran para personel Polri ini dapat membantu para pengunjung dengan kategori khusus yang membutuhkan kecepatan dan layanan lainnya. “Sudah ada beberapa pengunjung (VIP) yang ke sini (Candi Borobudur), tapi charter filght dan menggunakan kapal cruise. Sehingga layanan pengamanan ini bisa dikolaborasikan dengan unsur Polri,” kata dia. (aya/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version