Neutron Yogyakarta

SMP N 11 Magelang Jadi Sekolah Pertama yang Miliki KKO

SMP N 11 Magelang Jadi Sekolah Pertama yang Miliki KKO
ASYIK BERMAIN: Para siswa di SMP Negeri 11 Magelang tampak bermain saat jam istirahat berlangsung Kamis (14/9).Naila Nihayah/Radar Jogja

RADAR MAGELANG  – SMP Negeri 11 Magelang menjadi satu-satunya sekolah di Kota Magelang yang merintis kelas khusus olahraga (KKO) mulai tahun ajaran 2023/2024. Apalagi lokasi sekolah ini cukup dekat dengan sport center Gelora Sanden Kota Magelang. Sehingga para atlet maupun siswa yang memiliki minat pada olahraga, menjadi lebih terfasilitasi.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMP N 11 Magelang Afifah Anggraeni mengatakan, sebelum dirintis, SMP N 11 Magelang memiliki program kelas bakat minat, yang di dalamnya terdapat kelas olahraga. Hanya saja, saat itu belum ada penunjukan secara resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) maupun Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang.

Keberadaan sekolah yang dekat dengan sport center itu, memungkinkan sekolahnya untuk membuka KKO. “Ternyata itu (rencana pembukaan KKO, Red) didengar oleh disdikbud maupun disporapar. Sehingga saat disporapar mengajukan KKO, dari disdikbud langsung menunjuk SMP N 11 Magelang dan membuka secara perdana KKO pada tahun ajaran 2023/2024,” ujarnya kepada Radar Jogja.

Baca Juga: Silpa Kota Magelang Jadi Rp 0, Pendapatan Daerah Meningkat Rp 41,5 Miliar

SMP N 11 Magelang pun menyambut baik pembukaan KKO. Sekolah sudah mulai membuka pendaftaran KKO sebelum PPDB bergulir. Untuk mendaftar KKO, ada beberapa syarat khusus yang diberlakukan. Satu di antaranya, siswa tersebut harus memiliki sertifikat atau piagam kejuaraan olahraga, baik daerah maupun provinsi.

Hanya saja, karena baru perdana membuka KKO, kuota pendaftar belum memenuhi untuk dijadikan satu kelas. Sebab untuk membuat sebuah kelas minimal terdiri dari 20 siswa dan maksimal 32 siswa untuk tingkat SMP. “Kemarin belum ada 20 (siswa) sehingga belum bisa menjadi sebuah kelas. Akhirnya kami berkoordinasi dengan disporapar dan disdikbud. Untuk persyaratannya dipermudah lagi,” sebutnya.

Bahkan, untuk mencukupi kuota minimal, SMP N 11 Magelang membuka kelas KKO hingga tiga gelombang. Persyaratan pun lebih dipermudah. Calon peserta didik tidak harus memiliki piagam penghargaan untuk mendaftar KKO. Sekolah pun menerima calon peserta didik yang memiliki minat dan bakat terhadap olahraga. Termasuk bagi mereka yang sudah tergabung dalam sebuah klub.

Baca Juga: Jadi Cerminan Kota, Terminal Tidar Magelang Bebas dari Sampah

Afifah menyebut, pada tahun ajaran 2023/2024 ini, SMP N 11 Magelang mendapat 27 siswa yang bergabung di KKO. Dari jumlah itu, siswa yang benar-benar merupakan seorang atlet, hanya delapan anak. Mereka berasal dari beberapa cabang olahraga (cabor). Yang lain, kata dia, belum bisa dikatakan sebagai atlet karena masih sebatas memiliki minat dan bakat saja.

Siswa KKO itu, lanjut dia, tidak hanya berasal dari Kota Magelang saja, tapi juga Kabupaten Magelang. Untuk jam pembelajaran, lanjut Afifah, lebih disederhanakan. Berdasarkan kurikulum merdeka, dalam seminggu ada 41 jam pembelajaran. Tapi, untuk siswa KKO, pembelajarannya dilaksanakan secara daring dan luring. “Latihan seminggu tiga kali, setiap Selasa, Kamis, dan Jumat mulai jam 06.30 di GOR Samapta. Nanti sekitar jam 09.00 ganti baju, terus mengikuti pembelajaran ke-4, ke-5, dan ke-6. Jam 11.30 sudah pulang,” rincinya.

Kepala Disporapar Kota Magelang Sarwo Imam Santoso mengatakan, SMP N 11 Magelang memang sudah membentuk KKO. Sistem pembelajarannya, kata dia, hampir sama dengan kelas biasa. Termasuk beban pembelajaran. Hanya saja, cara belajarnya berbeda. “Lebih fleksibel karena mereka punya pelatih sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: SMPN 11 Magelang Punya Kelas Khusus Olahraga

Dengan dibukanya KKO di SMP N 11 Magelang, harapannya bisa mencetak bibit atlet yang berkompeten. Terlebih, untuk berlatih mereka bisa memanfaatkan sport center. “Untuk mengkader bibit-bibit atlet, memang sebaiknya dimulai dari tingkat awal atau SMP. Kalau mereka di kelas biasa, terhambat dengan jadwal pelajaran,” jelas Kepala Disdikbud Kota Magelang Imam Baihaqi. (aya/eno)

Lainnya