Neutron Yogyakarta

Borobudur International Art Fest Suarakan Pesan Damai

Borobudur International Art Fest Suarakan Pesan Damai
INETARKSI: Para seniman beraksi dalam Borobudur International Art Fest 2023 di Balkondes Wanurejo, Borobudur. (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Puluhan seniman dari sembilan negara mengikuti gelaran Borobudur International Art Fest (BIAF) 2023. Mereka dibebaskan berkarya sesuai dengan keinginan masing-masing.  Kegiatan kali pertama ini bertujuan untuk menyuarakan pesan damai dunia melalui karya seni.

Perhelatan yang bertajuk ‘One Direction’ ini melibatkan 24 seniman dari sembilan negara, seperti India, Nepal, Filipina, Singapura, dan lainnya. Workshop tersebut merupakan inisiatif dari pelaku seni di sekitar Borobudur yang diselenggarakan pada 17-23 September. Nantinya, lukisan hasil workshop akan dipamerkan pada 23 September – 23 Oktober.

Penggagas BIAF 2023 Umar Chusaeni menuturkan, gelaran ini sebagai bentuk edukasi bagi seniman. Selain itu, juga menunjukkan bahwa seni bisa membawa kebahagiaan dan perdamaian. “Harapannya bisa membangkitkan semangat orang untuk melestarikan Candi Borobudur,” bebernya, kemarin (19/9).

Adapun partisipan BIAF 2023 dari Indonesia, di antaranya Johan Suwondo, Dyan Anggraeni, Gusmen Hariadi, Johan Suwondo, Arifin Jombor, dan Emmy Go. Kemudian, Umar Chusaeni, Sadikin Pard, Nyoman Darya, Raditya Itok, Syam Terrajana, Sujono Keron, serta Tjokorda Bagus.

Selanjutnya dari Jepang yakni Eriko Shimakawa, Hitomi Tigabelas, Mariko Okada, Nakako Yoshida, dan Youko Houri. Dari Nepal ada Krishna Gopal Shrestha dan Sanjeet Maharjan. Serta dari India yakni Utpal Barua. Dari Singapura ada Barry Yeow dan Muhammad Ridhuan.

Dia menjelaskan, para seniman internasional tersebut dibebaskan untuk berkarya. Mereka juga saling terlibat dan mendukung satu sama lain. Hal itu tentu dapat mendekatkan antarseniman. “Ini untuk belajar bersama, interaksi satu sama lain. Kalau pameran, itu sebatas memajang karya,” paparnya.

Pemilik Limanjawi Art House ini berharap, kegiatan BIAF ini bakal digelar setiap tahun. Pemerintah pusat diharap dapat turut andil dalam kegiatan seni budaya di Kabupaten Magelang. Hal itu untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur agar lebih menarik bagi wisatawan.

Sebab, Borobudur tidak akan menarik tanpa adanya kegiatan budaya. “Sehingga pemerintah sepatutnya memperhatikan agenda-agenda kesenian dan kebudayaan yang ada di Borobudur,” sambungnya.

Perwakilan peserta dari India Utpal Barua mengaku senang mengikuti kegiatan BIAF 2023 ini. Menurutnya, dengan digelarnya acara ini, membuat seniman dari lain negara bisa saling mengenal. Ini sangat bagus untuk ke depan. “Semoga nanti bisa berkunjung ke negara lain,” ujarnya. (aya/din)

Lainnya

Exit mobile version