Neutron Yogyakarta

Sudah Ada Tabebuya, Tambah Pohon Kamboja

Sudah Ada Tabebuya, Tambah Pohon Kamboja
MENAWAN: Bunga Tabebuya menghiasi sepanjang jalan protokol, tepatnya di Jalan Magelang-Jogja. Bunganya banyak yang sudah berguguran dan berserakan di trotoar. (Naila Nihayah/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – September ini, bunga tabebuya yang ditanam di sejumlah ruas jalan di Magelang mulai bermekaran dan mempercantik suasana. Tahun depan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang bakal menambah dengan menanam pohon lain, seperti kamboja  merah, kuning, dan putih di beberapa ruas jalan lain.

Tanaman tabebuya  saat ini bisa ditemui di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang atau di Jalan Sarwo Edhi Wibowo. Kemudian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pahlawan, dan di beberapa sudut Kota Magelang.

Selain itu, bunga tabebuya dapat dijumpai di sepanjang median jalan mulai dari kawasan Artos Magelang sampai Palbapang, Mungkid. Juga di Jalan Soekarno-Hatta kawasan Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang. Kemudian, di Jalan Pemuda, Muntilan, dan beberapa ruas jalan lain.
Tak ayal, para pengendara yang melintas, tertarik untuk mengalihkan pandangannya kepada bunga tersebut. Beberapa dari mereka seolah menunggu momen mekarnya bunga dengan nama Latin  handroanthus chrysotrichus itu. Hanya saja, bunga ini sudah mulai jarang ditemui, sebab sudah berguguran.

Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Joni Budi Hermanto menuturkan, penanaman tabebuya mulai dari Artos sampai Palbapang dilakukan sejak 2014 lalu. “Saat itu, jumlahnya (penanaman) sekitar 440 pohon,” sebutnya kepada Radar Jogja, kemarin (19/9).

Sementara, di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta di kawasan Sawitan dilakukan pada 2016. Jumlahnya lebih dari 200-an pohon. Ditambah dengan pohon tabebuya di Jalan Pemuda, Muntilan. Kini, pohon tabebuya yang ada di Kabupaten Magelang berjumlah tujuh ribuan. Nampak asri berdiri kokoh di sepanjang median jalan.
Pohon yang sudah berbunga itu, ditanam setiap tahunnya di beberapa titik. Jumlahnya tidak bisa dipastikan. Hanya dilakukan dengan sistem tambal sulam. DLH Kabupaten Magelang mempunyai lokasi pembibitan pohon tabebuya di Dusun Dangean, Gulon, Salam.

Joni mengatakan, untuk tahun depan, DLH Kabupaten Magelang bakal melakukan penanaman pohon kamboja berwarna merah, kuning, dan putih di sepanjang Jalan Pemuda, Muntilan. Lalu, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Letnan Tukiyat,  Mungkid, serta jalan utama di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Borobudur.

DLH sudah menyiapkan sebanyak 500 bibit pohon kamboja. Menurutnya, di musim kemarau, tanaman yang bisa menghasilkan bunga adalah bougenville dan tabebuya. ” Kamboja yang ternyata berbunga hanya di musim kemarau dan bunganya cukup tahan lama, bagus juga,” sebut Joni.

Joni mengutarakan, upaya memadukan ketiga tanaman tersebut bertujuan agar Magelang semakin indah, asri, dan nyaman. “Meskipun bibit pohon kamboja dari hasil gresek (minta-minta) ke masyarakat,” sambungnya.

Kepala DLH Kota Magelang M Yunus menyebut, total penanaman pohon tabebuya di wilayahnya ada sebanyak 2.143 titik sejak 2010 hingga 2020. Sejauh ini, pemkot belum berencana untuk menambah penanaman pohon tabebuya. “Jika khusus tabebuya belum ada program lagi. Mengingat terbatasnya ketersediaan ruang tebuka hijau (RTH),” paparnya. (aya/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version