Neutron Yogyakarta

Dibuat Telur Asin, Sebagian Dikelola Warga di Desa Binaanya

Dibuat Telur Asin, Sebagian Dikelola Warga di Desa Binaanya
KREATIF: Bhabinkamtibmas Polsek Loano Aipda Wahyu Kristianto disela kesibukan sebagai anggota Polri menyempatkan waktu mengumpulkan telur hasil ternak bebeknya di pekarangan rumahnya di Desa Gintungan, Gebang, Purworejo.JIHAN ARON VAHERA/RADAR PURWOREJO

RADAR MAGELANG – Meski sibuk menjadi anggota Polri, Aipda Wahyu Kristianto, seorang Bhabinkamtibmas Polsek Loano, Polres Purworejo sukses beternak bebek petelur. Dia sudah menekuni hal itu sejak lima tahun lalu.

JIHAN ARON VAHERA, Purworejo

Pria 38 tahun itu beternak bebek di pekarangan rumahnya yang berada di Desa Gintungan, Gebang, Purworejo. Tak pernah mengeluh, rutinitasnya setiap pagi sebelum bertugas adalah mengumpulkan telur bebek dan membersihkan kandang.

Namun, hal itu bukanlah sia-sia. Berawal dari 100 ekor bebek, berkat ketekunannya, kini dia sudah pelihara 700 ekor bebek petelur. Tak dipelihara sendiri, 700 ekor itu sebagian dipelihara oleh warga Desa Karangrejo, Loano, Purworejo salah satu desa binaannya.
Menurut dia, sekitar 300 ekor dititipkan ke warga desa binaannya. “Agar mereka memiliki penghasilan lain dari beternak telur, ” ujarnya Kamis (21/9). Bahkan, dia juga membeli hasil ternak warganya agar mereka tetap optimis untuk beternak.

Baca Juga: Tujuh Personel Polres Purworejo Raih Penghargaan Komnas PPA

Setiap tiga hari sekali, dia berkeliling ke peternak-peternak binaannya mengambil telur-telur bebek. Selain itu, dia juga rajin mensosialisasikan ke warga binaannya agar tertarik untuk beternak telur bebek dengan harapan perekonomiannya dapat terdongkrak.

Dia mengisahkan, awal mula beternak bebek dengan modal awal Rp 14 juta. Yakni, untuk membeli bebek yang siap bertelur Rp 9 juta dan membuat kandang Rp 5 juta. Siapa sangka, dari hasil menjual telur bebeknya itu, omzetnya saat ini mencapai Rp 1 juta per hari.

Adapun harga telur bebek yang dia jual yaitu Rp 2.200 per butir untuk grade A dan grade B Rp 2.500 per butir. Biasanya dia akan menjual di Magelang. Ada pula yang dibuat telur asin oleh istrinyya. “Telur asin ada yang dijual online ada yang dititipkan ke warung. Sudah ada langganannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Tujuh Personel Polres Purworejo Dapat Penghargaan dari Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak

Terkait perawatan bebek, Aipda Wahyu mengaku hanya belajar secara otodidak melalui media sosial. Dia akan selalu menjaga kandang bebek miliknya tetap bersih dan sehat. Sebab, hal itu akan mempengaruhi hasil produktivitas telurnya. “Saya pakai sistem kandang kering. Makanannya pakai pelet karena bisa mengurangi amoniak sehingga kandang terjaga kebersihannya,” kata dia. (pra)

Lainnya

Exit mobile version