RADAR MAGELANG – Wisata malam di destinasi Embung Batara Sriten, Pilangrejo, Nglipar, sedang bergeliat. Namun sayangnya, jalur wisata minat khusus menuju puncak tertinggi Kabupaten Gunungkidul tersebut tidak didukung lampu penerangan.
Keluhan ini datang dari Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batara Sriten Suwarno. Dia mengatakan, destinasi Embung Batara Sriten dibangun sejak 2015, namun hingga sekarang jalur menuju lokasi wisata tidak ada lampu penerangan.”Dari bawah sampai ke lokasi embung tidak ada lampu penerangan jalan umum,” kata Suwarno beberapa waktu lalu.
Kondisi demikian jelas mempengaruhi upaya pengelola dalam mengembangkan aset wisata. Tidak hanya itu, pihaknya juga dalam bayang kekhawatiran mengenai tingginya tingkat risiko kerawanan.”Tentu efek dominonya bisa berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Berada pada ketinggian sekitar 859 Mdpl, salah satu wisata andalan zona utara ini sebenarnya potensial untuk terus dikembangkan. Beberapa waktu lalu puluhan atlet paralayang se-Indonesia mengikuti kejuaraan Sriten Festival 2023.”Menyadari potensi tersebut, kami berharap kepada instansi terkait agar bisa mengupayakan pemasangan lampu penerangan jalan umum,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Pilangrejo, Kapanewon Nglipar Sunaryo sebelumnya sempat menyinggung tentang perlunya dukungan infrastruktur di kawasan Embung Batara Sriten. Bahkan pengelola telah mengajukan propsal ke Kemenparekraf RI agar kekurangan fasilitas dilengkapi.Salah satunya akses jalan menuju paralayang sepanjang 600 meter.Juga merehap pagar embung, dan panggung hiburan perlu diperbaiki karena kurang memadai. Joglo sekarang kurang leluasa. “Proposal kami ajukan keDinas Pariwisata (Dispar) DIJ maupun Kemenparkraf,” kata Sunaryo.
Menurutnya, Embung Batara Sriten tidak hanya menawarkan keindahan alam. Agrowisata berupa tanaman buah mulai dari kelengkeng, durian, jeruk hingga avokad telah tumbuh dan menjadi aset wisata. Berjarak sekitar 46,5 kilometer dari Kota Jogjakarta, pihaknya optimis dapat terus dikembangkan.”Kalau malam banyak anak-anak dari perguruan tinggi di Jogja melakukan camping,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Oneng Windu Wardhana mengatakan, pihaknya memiliki tanggungjawab terhadap pengembangan destinasi wisata termasuk Embung Batara Sriten.”Di antaranya tanggung jawab terhadap dukungan lampu penerangan di lokasi wisata,” kata Oneng.
Namun di luar area wisata, menurutnya diperlukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang lain. Mengenai keluhan lampu penerangan jalan umum menuju destinasi wisata Embung Batara Sriten, Windu meminta agar segera dikoordinasikan.”Silakan membuat surat permohonan ke kami, ke dinas pariwisata. Selanjutnya bersama dengan OPD terkait akan ditindaklanjuti,” ujarnya. (gun)