Neutron Yogyakarta

Kakek Residivis Kembali Berulah Curi Burung

Kakek Residivis Kembali Berulah Curi Burung
KUMAT: PN, 63, kembali berulah. Curi burung perkutut hingga akhirnya dia meringkuk di Mapolres Purworejo.Polres Purworejo Untuk Radar Jogja

RADAR MAGELANG  – Seorang residivis berinisial PN, warga Desa Trimulyo, Kecamatan Grabag, Purworejo kembali berulah. Kakek 63 tahun itu kali ini ditangkap karena mencuri dua ekor perkutut milik Muhammad Hahfudin warga Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo.
Sebelumnya, dia juga pernah diamankan oleh Polsek Kutoarjo karena kedapatan mencuri ayam. Tak kapok, dia ulangi perbuatannya tetapi kali ini mencuri burung. Saat ini, PN telah diamankan di Mapolres Purworejo karena ulahnya tersebut.

Kasi Humas Polres Purworejo Iptu Tulus Priyanto menyampaikan, peristiwa tersebut sudah terjadi beberapa waktu lalu. Tak ada niat untuk mencuri, tetapi saat tersangka melihat ada kandang burung berisi dua ekor perkutut, niat jahat itu langsung muncul. Nahasnya, nasib PN saat itu tidak mujur, dia dikejar warga dan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca Juga: Nasib PDAU Purworejo Tunggu Rekomendasi Kemendagri

Dikatakan, PN ketahuan oleh sang pemilik saat itu juga yaitu saat tersangka melakukan aksinya di teras korban. “Korban kemudian meneriaki perbuatan pelaku tersebut dan warga melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ungkapnya Rabu (5/10).

Menurut pengakuan korban, dia mendengar ada suara kepakkan sayap burung berulang kali. Sehingga, hal itu membuat korban penasaran untuk melihat burung peliharaannya. Dugaannya ternyata benar, burung perkutut peliharaannya tengah dicuri oleh PN. “Saat dikejar warga, pelaku membuang kandang burung dan menyodorkan senjata tajam (sajam) berupa pisau,” kata dia. Pelaku ditangkap warga dan diserahkan ke Polres Purworejo dalam keadaan luka pada bagian kepalanya.

Atas perbuatannya, PN diduga melakukan tindak pidana pencurian yakni pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.Terpisah, PN mengaku, burung tersebut mau dia jual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Karena saya hanya bekerja serabutan dan tidak memiliki penghasilan tetap,” terang dia. (han/pra)

Lainnya

Exit mobile version