Neutron Yogyakarta

Jumlah Personel dan Peralatan Tidak Ideal, Masih Butuh Dua Pos Damkar di Wilayah Utara dan Barat

Jumlah Personel dan Peralatan Tidak Ideal, Masih Butuh Dua Pos Damkar di Wilayah Utara dan Barat
KERJA KERAS: Petugas pemadam kebakaran (Damkar) Satpol PP berjibaku memadamkan kobaran api yang menghanguskan rumah warga.ISTIMEWA

RADAR MAGELANG – Kekurangan personel sekaligus peralatan menjadi persoalan tersendiri di unit pemadam kebakaran (Damkar) Satpol PP Kebumen. Keterbatasan ini berimbas terhadap penanganan kebakaran di wilayah Kebumen.

Sekretaris Satpol PP Kebumen Sugito Edi Prayitno mengatakan, Kebumen memiliki wilayah cukup luas jika dibanding kabupaten lain. Risiko ancaman kebakaran juga cukup tinggi. Namun kondisi ini tidak dibarengi jumlah kebutuhan personel serta ketersediaan peralatan yang memadai. “Jumlah personel damkar sekarang ada 67 orang. Idealnya 250 orang. Sangat kekurangan,” katanya, Selasa(10/10/23).

Saat ini Damkar Satpol PP hanya memiliki empat posko damkar. Yakni di Pos Induk Satpol PP Kebumen, Pos Damkar Gombong, Pos Damkar Petanahan, dan Pos Damkar Prembun. Jumlah pos tersebut menurutnya belum mewakili seluruh kecamatan. “Di 2024 rencana akan ada satu pos di Karangsambung. Supaya bisa mengkaver daerah di sana,” ungkapnya.

Baca Juga: Bukit di Ngawen Masih Berkobar dari Malam, Damkar Meluncur ke TKP

Menurutnya, idealny harus ada penambahan dua titik pos baru di wilayah barat dan utara Kebumen. Keberadaan dua pos tersebut akan memudahkan penanganan kebakaran yang selama ini sulit dijangkau petugas. Respons 15 menit dari laporan awal. Tidak mungkin kami menjangkau ke arah Karangsambung dan Sadang dalam waktu itu. “Minimal 40 menit sampai titik sana,” ucapnya.

Sugito mengungkapkan, penanganan kebakaran juga dihadapkan kendala keterbatasan armada damkar. Meski begitu, dia memaklumi karena pengadaan armada damkar butuh anggaran cukup besar. Sekarang baru punya lima unit armada. “Kalau mau tambah memang mahal, harga terakhir satu unit Rp 1,8 miliar,” bebernya.

Sugito menyebut, angka kebakaran di Kebumen terbilang cukup tinggi. Hingga memasuki Oktober 2023 saja sudah mencapai 60 kasus. Adapun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan miliar. Atas kondisi tersebut pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap ancaman kebakaran. “Kebakaran bukan bencana, tapi musibah yang dapat dicegah. Sudah sering kami sosialisasi, terutama ke wilayah susah dijangkau,” jelasnya.

Baca Juga: Duh… Ternyata Jumlah Pos dan Personel Damkar di Sleman Masih Minim, Ada Empat Kapanewon Perlu Ditambah

Tokoh pemuda asal Desa Peniron Pejagoan Nanang Jamaludin mendukung keberadaan pos damkar di wilayah utara Kebumen. Keberadaan pos damkar tersebut otomatis akan jauh lebih efektif dan efisien dalam penanganan kebakaran. Dengan begitu diharapkan meminimalisasi risiko yang ditimbulkan. Tidak memungkinkan armada jalan cepat kalau ada kebakaran. Resiko juga  karena bawa muatan berat. “Alternatif ada pos sendiri,” ujarnya. (fid/din)

Lainnya

Exit mobile version